

Wabup KLU Paparkan KLU Sehat di Swasti Saba 2025: Turunkan Stunting dan Kemiskinan Jadi Bukti Nyata
LOMBOK UTARA – GET Inside tv.com — Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan daerah yang sehat dan sejahtera. Melalui presentasi daring di hadapan tim penilai Swasti Saba 2025, Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri, S.T., M.T., memaparkan berbagai inovasi dan capaian yang telah diraih KLU, Selasa (5/8).
Acara yang dipusatkan di Kantor Bupati ini dihadiri oleh Plt. Ditjen P2 Kementerian Kesehatan RI drg. Murti Utami, tim pembina dari lintas kementerian, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, M.M., M.A.R.S., yang mengikuti jalannya presentasi secara virtual. Swasti Saba merupakan penghargaan bergengsi dari Kementerian Kesehatan untuk daerah yang berhasil menyelenggarakan program Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
Dalam arahannya, drg. Murti Utami menjelaskan bahwa Swasti Saba 2025 memiliki perbedaan karena adanya penyesuaian atas dinamika global dan pembangunan nasional. “Saat ini penilaian telah sampai pada tahap verifikasi lanjutan. Tim pusat akan melakukan pendalaman atas dokumen yang telah dikirimkan,” ujarnya.
Wakil Bupati Kus, dalam paparannya, menyatakan bahwa keikutsertaan KLU dalam Swasti Saba 2025 adalah hal yang patut diapresiasi, mengingat KLU adalah kabupaten termuda di NTB. Ia memaparkan sembilan tatanan yang menjadi indikator penilaian KLU Sehat.
Penurunan Stunting dan Kemiskinan sebagai Prestasi Utama
Wabup Kus menyebutkan beberapa pencapaian signifikan. Pada tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat dan Mandiri, KLU telah berhasil menyatakan diri sebagai daerah bebas malaria. “Konsentrasi pemda tahun ini yaitu untuk menurunkan angka stunting yang cukup signifikan, dari 33,7% di tahun 2019 menjadi 14,06% pada tahun ini,” jelasnya. Capaian ini tidak lepas dari kolaborasi dengan berbagai stakeholder dan program inovatif seperti Posyandu Stunting dan aplikasi Pekan Pagi.
Di tatanan Perlindungan Sosial, pemerintah KLU juga menunjukkan komitmennya. Angka kemiskinan berhasil ditekan dari 43% saat berdiri di tahun 2010 menjadi 23,96% saat ini. Selain itu, Peraturan Bupati (Perbup) tentang pencegahan pernikahan anak telah diterbitkan, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi warganya.
Wabup juga memaparkan program di tatanan lain, seperti:
- Permukiman dan Fasilitas Umum: Program Car Free Day (CFD) digalakkan untuk mendorong masyarakat berolahraga.
- Pendidikan, Pasar, Perkantoran, dan Pariwisata: Berbagai program kesehatan menyasar seluruh lapisan masyarakat, mulai dari layanan kesehatan anak sekolah hingga pengecekan kesehatan di destinasi wisata.
- Transportasi dan Tertib Lalu Lintas: Penerbitan Perda No. 5 Tahun 2021 menunjukkan keseriusan Pemda dalam mewujudkan sistem transportasi yang aman dan ramah lingkungan.
- Penanggulangan Bencana: Kajian dan mitigasi bencana telah diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KLU, menjadikan seluruh pembangunan memiliki perspektif bencana.
Di akhir presentasinya, Wabup Kus menegaskan bahwa seluruh keberhasilan ini terwujud berkat kolaborasi yang solid antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO). “Kami berharap presentasi ini dapat membantu para verifikator dalam memberikan penilaian yang sesuai, dan membawa KLU menjadi kabupaten yang layak menerima penghargaan Swasti Saba 2025,” tutupnya.(get-ris)
Share this content:
Post Comment