

I Made Karyasa Wakil Ketua DPRD KLU, Kemiskinan KLU Turun 3,22 %, Ini Jasa Pemerintah Sebelumnya.
Lombok Utara (Getinsidetv.com) – Hasil kerja keras Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam intervensi sosial dan kemiskinan membuahkan hasil luar biasa. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, KLU berhasil mencatatkan rekor penurunan angka kemiskinan sebesar 3,22 persen pada tahun 2025. Angka ini tercatat sebagai penurunan paling progresif dan tertinggi se-Nusa Tenggara Barat.
Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, dalam Rapat Paripurna DPRD pada Senin (22/9/2025), mengungkapkan kebanggaan atas capaian tersebut. Ia merinci, jika pada tahun 2024 angka kemiskinan KLU masih berada di level 23,96 persen, maka pada tahun 2025 angka itu telah anjlok signifikan menjadi 20,74 persen. Keberhasilan ini, tegas Najmul, merupakan cerminan positif dari program dan kegiatan yang telah dirancang Pemda.
Bupati memaparkan proyeksi ambisius ke depan. Jika Pemda KLU dapat mempertahankan konsistensi penurunan angka kemiskinan di atas 2 persen setiap tahun, maka dalam lima tahun ke depan, ia memprediksi angka kemiskinan di KLU akan menyentuh level maksimal 10-12 persen. Proyeksi ini menunjukkan optimisme eksekutif dalam menyelesaikan persoalan sosial tersebut.
Najmul Akhyar memaparkan sejumlah program kunci yang dirancang Pemda untuk mendongkrak perekonomian. Fokus utama meliputi dorongan pertumbuhan ekonomi melalui intensifikasi dan diversifikasi pertanian, fasilitasi pengembangan industri pengolahan produk unggulan daerah, serta menangkap peluang aktivitas pariwisata sebagai motor pertumbuhan ekonomi utama.
Selain itu, Pemda juga berkomitmen memastikan belanja daerah bersifat padat karya untuk membuka lapangan pekerjaan pasca-pandemi COVID-19. Konsistensi alokasi anggaran juga diberikan untuk infrastruktur pelayanan publik, kesehatan, dan infrastruktur penunjang pengembangan sumber daya manusia.
Bupati juga menekankan, Pemda masih konsisten mengalokasikan anggaran untuk belanja subsidi bunga bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta bagi para petani, peternak, pembudidaya ikan, dan nelayan. Tak lupa, anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) termasuk bantuan sosial yang tidak terencana juga tetap dialokasikan.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD KLU, I Made Kariase, turut mengapresiasi keberhasilan ini, namun memberikan perspektif berbeda. Kariase menilai, penurunan angka kemiskinan yang fantastis tersebut juga merupakan buah manis dari program pemerintah daerah periode sebelumnya, yang dipimpin oleh Bupati H. Djohan Sjamsu bersama Wakil Bupati H. Danny Carter.
Kariasa menyoroti peran strategis yang diemban oleh Danny Carter pada periode lalu sebagai Ketua Tim Percepatan Pengentasan Kemiskinan. “Ini perlu diapresiasi. Saya anggap program ini berhasil di satu sisi,” imbuhnya. Ia menduga, dampak penurunan signifikan ini berasal dari program-program yang telah disetujui di akhir tahun anggaran sebelumnya.
Menutup pernyataannya, I Made Kariase menegaskan bahwa capaian 3,22 persen adalah program yang luar biasa dan harus menjadi standar baru. Ia mendesak agar seluruh program pengentasan kemiskinan di DPRD dan Eksekutif terus digalakkan dengan lebih cepat dan terukur, sebab tantangan ke depan adalah mempertahankan momentum penurunan progresif ini untuk menuntaskan sisa kemiskinan di KLU.(r15)
Share this content:
Post Comment