Wabup Kus Apresiasi Sasak Literatik 2025: Jembatan Tradisi Lokal Menuju Literasi Global

Lombok Utara (Getinsidetv.com) – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menegaskan kembali dukungan penuhnya terhadap gerakan literasi yang berbasis pada kekayaan budaya lokal. Wakil Bupati KLU, Kusmalahadi Syamsuri, S.T., M.T., secara resmi membuka Workshop Mengelola Taman Bacaan Masyarakat dan Komunitas Literasi yang menjadi bagian dari program Sasak Literatik 2025. Acara ini diselenggarakan atas inisiatif terpuji dari Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira, sebuah entitas budaya yang aktif di KLU. Pembukaan workshop berlangsung khidmat di Aula Kantor Desa Bentek pada Senin (29/9), menarik perhatian pegiat literasi dari berbagai penjuru. Program Sasak Literatik 2025 ini secara elegan diakui sebagai upaya penting untuk menghubungkan tradisi kearifan lokal dengan tuntutan literasi modern. KLU menunjukkan bahwa kemajuan literasi harus berakar kuat pada identitas budaya yang dimiliki.

Suasana pembukaan di Desa Bentek terasa penuh semangat kolaborasi, mencerminkan sinergi antara pemerintah daerah dan komunitas akar rumput. Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri hadir sebagai representasi komitmen Pemkab KLU terhadap peningkatan budaya baca. Turut mendampingi beliau adalah Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip KLU, Drs. Rusdianto, M.Si, yang kehadirannya menegaskan dukungan kelembagaan. Pihak tuan rumah juga hadir, di antaranya Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya, dan Ketua BPD Bentek, Zulhadi, M.IP. Kehadiran tokoh-tokoh kunci ini memberikan bobot politis dan sosial yang signifikan terhadap pelaksanaan workshop. Acara ini bukan hanya pertemuan formal, tetapi juga ajang konsolidasi jejaring literasi di Lombok Utara.

Ketua Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira, Sandi Justitia Putra, menjelaskan filosofi mendalam di balik pelaksanaan program Sasak Literatik 2025. Sandi menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret sanggar budaya untuk menjembatani jurang antara tradisi lisan Sasak yang kaya dengan praktik literasi kontemporer. Kegiatan Literatif ini diusung dengan tema yang provokatif: “Menyulam Cerdas, Menulis Kritis, Membaca Dunia”, sebuah seruan untuk mengasah nalar kritis. Tema tersebut menunjukkan ambisi untuk tidak sekadar mengajarkan membaca, tetapi juga membentuk masyarakat yang reflektif. Workshop ini juga merupakan hasil kerja sama strategis dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.

Sandi Justitia Putra menegaskan kembali pandangan Kembang Rampe Sammira mengenai definisi literasi yang jauh melampaui kemampuan dasar. Baginya, literasi tidak sekadar praktik membaca dan menulis, tetapi harus dimaknai sebagai ruang dialog budaya yang hidup. Ruang dialog ini penting agar gerakan literasi tetap berakar kuat pada kearifan lokal masyarakat Sasak. Namun demikian, ia juga menekankan pentingnya keterbukaan terhadap dunia digital yang kini menjadi medan informasi utama. Literasi modern menuntut kemampuan untuk memilah, menganalisis, dan memanfaatkan informasi dari berbagai medium secara cerdas. Kembang Rampe Sammira percaya bahwa tradisi lokal harus menjadi fondasi kuat untuk menghadapi derasnya arus informasi global.

Keberhasilan Kembang Rampe Sammira melaksanakan Sasak Literatik 2025 adalah buah dari perjalanan panjang dan aktivitas berkelanjutan di Lombok Utara. Sandi Justitia Putra mengungkapkan bahwa komunitasnya telah aktif melakukan berbagai kegiatan literasi di KLU selama bertahun-tahun dengan konsisten. Pada tahun 2025 ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI memberikan kepercayaan yang sangat berharga kepada Kembang Rampe Sammira. Kepercayaan ini diperoleh setelah melalui proses kurasi dan penilaian yang ketat terhadap rekam jejak dan proposal kegiatan komunitas. Sandi menyampaikan rasa syukur yang mendalam karena komunitasnya terpilih untuk melaksanakan program literasi berskala nasional ini di tingkat lokal.

Kegiatan workshop ini dirancang dengan harapan menghasilkan output konkret yang dapat menjadi landasan kebijakan ke depan. Hasil utama yang diharapkan adalah tersusunnya dokumen rekomendasi penguatan budaya literasi di era digital. Dokumen ini harus berbasis pada pengalaman autentik komunitas lokal, mengumpulkan praktik baik, dan menganalisis tantangan yang dihadapi. Rekomendasi ini akan dikumpulkan dalam bentuk notulensi diskusi, dokumentasi foto, dan rekaman video yang sistematis. Dokumen ini ditujukan untuk memberikan masukan strategis kepada pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam merumuskan program literasi. Harapannya, rekomendasi ini dapat menjadi rujukan nasional bagi pengembangan literasi berbasis komunitas.

Selain dokumen rekomendasi, salah satu target penting dari Sasak Literatik 2025 adalah terbangunnya forum jejaring antar komunitas literasi yang lebih kuat. Forum ini diharapkan menjadi wadah kerja kolaboratif yang berkelanjutan, melampaui batas-batas kegiatan seremonial. Jejaring ini akan memicu munculnya inisiatif sinergi program lintas komunitas yang terencana dan terstruktur. Komunitas literasi di KLU didorong untuk tidak berjalan sendiri, melainkan menyusun rencana kegiatan bersama yang masif dan berkelanjutan. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan gerakan literasi ke seluruh pelosok desa di Lombok Utara.

Secara langsung, kegiatan ini diharapkan memiliki dampak signifikan pada peningkatan pengetahuan peserta mengenai tantangan literasi di era digital. Workshop ini membekali para pegiat dengan strategi kontekstual untuk menghadapi perubahan perilaku membaca dan mengakses informasi. Strategi ini penting agar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan komunitas literasi tetap relevan di tengah gempuran media sosial. Dampak pengetahuan ini diharapkan dapat memicu perubahan metodologi dalam mengelola TBM agar lebih adaptif terhadap teknologi. Peningkatan pengetahuan ini adalah modal dasar untuk menjaga keberlangsungan gerakan literasi.

Dampak lain yang tak kalah penting adalah perubahan pada aspek sikap para peserta yang diharapkan bergerak dari individualistik menjadi lebih kolaboratif. Kegiatan ini bertujuan mendorong para pegiat literasi untuk meninggalkan mentalitas berjalan sendiri dalam membangun gerakan. Budaya kolaboratif diyakini akan memperkuat ekosistem literasi secara keseluruhan dan mempercepat penyebarannya. Selain itu, workshop ini diharapkan meningkatkan kemampuan reflektif dan analitis peserta dalam merespons fenomena sosial dan budaya. Peningkatan kemampuan reflektif ini penting dalam menghadapi polarisasi informasi dan dinamika media digital.

Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pemahaman tentang literasi harus diperluas, melampaui definisi sempit. Beliau menegaskan bahwa berbicara literasi bukanlah hanya soal membaca dan menulis belaka, tetapi memiliki makna yang jauh lebih besar dan kompleks. Literasi, menurut Wabup Kus, adalah bagaimana seseorang mampu memahami informasi yang diterima. Lebih jauh lagi, literasi menuntut kemampuan untuk menganalisis informasi tersebut secara kritis. Dengan demikian, literasi memiliki makna yang luas sebagai alat untuk mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat secara holistik.

Wabup Kus juga menyoroti pentingnya menghubungkan gerakan literasi dengan budaya lokal yang dimiliki KLU. Ia mengingatkan bahwa budaya Sasak adalah warisan yang ditinggalkan oleh para leluhur, yang wajib untuk dipelajari dan dilestarikan. Pentingnya mempelajari budaya ini adalah agar generasi muda dapat memiliki pijakan identitas yang kuat di tengah arus globalisasi. Dengan melestarikan budaya, KLU juga secara otomatis memperkenalkannya kepada masyarakat luas, termasuk wisatawan dan dunia luar. Sasak Literatik 2025 dinilai tepat karena menggunakan budaya sebagai jembatan untuk meningkatkan minat baca dan tulis.

Wabup Kus menyampaikan keyakinannya bahwa kegiatan Sasak Literatik 2025 akan memiliki dampak yang luas kepada masyarakat Lombok Utara. Dampak ini menjadi semakin signifikan dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi yang membuat semua data bisa diakses dengan mudah dan cepat. Literasi yang kuat menjadi tameng bagi masyarakat agar tidak terjerumus pada informasi hoax dan narasi yang menyesatkan. Teknologi seharusnya menjadi alat amplifikasi literasi, bukan malah menjadi penghalang budaya membaca. Oleh karena itu, workshop ini dianggap sangat relevan untuk membekali komunitas menghadapi tantangan digital.

Wabup Kus menekankan bahwa literasi harus diubah statusnya dari sekadar kebutuhan menjadi gaya hidup yang melekat pada keseharian masyarakat KLU. Literasi sebagai gaya hidup akan secara otomatis membuka wawasan masyarakat terhadap dunia dan berbagai peluang kemajuan. Hal ini akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas dan minat baca masyarakat secara berkelanjutan. Minat baca yang tinggi adalah indikator kemajuan peradaban suatu daerah dan menjadi modal dasar untuk pembangunan SDM. Wabup Kus berharap kegiatan ini menjadi pemantik perubahan perilaku positif di kalangan generasi muda KLU.

Di akhir sambutannya, Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri menyampaikan apresiasi tinggi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira. Apresiasi ini diberikan tidak hanya kepada penyelenggara, tetapi juga kepada seluruh narasumber yang terlibat, khususnya Relawan Literasi Masyarakat dari Perpustakaan Nasional. Pemkab KLU berharap kegiatan ini tidak berhenti pada seremonial, tetapi dapat memberikan dampak berkelanjutan kepada masyarakat. Dukungan pemerintah daerah akan terus diberikan untuk program-program literasi yang terbukti mampu memberdayakan komunitas lokal.

Acara workshop ini juga diisi oleh narasumber kompeten, termasuk perwakilan dari Relawan Literasi Masyarakat Perpustakaan Nasional, yang turut memberikan perspektif nasional. Kehadiran narasumber dari Perpustakaan Nasional menunjukkan pengakuan terhadap pentingnya inisiatif literasi berbasis budaya di KLU. Workshop ini diharapkan menjadi jembatan antara praktik terbaik dari tingkat nasional dengan tantangan lokal yang dihadapi TBM KLU. Dengan kolaborasi yang kuat ini, Sasak Literatik 2025 dipastikan akan menjadi katalisator penting bagi kebangkitan budaya literasi di Kabupaten Lombok Utara.(r15)

ACg8ocJHMkXXgBW7keS0OFXtypvqUUWiyIqO1n3g_P2Y3N4J-Ylp_lv7=s64-c %post

Share this content:

Post Comment

You cannot copy content of this page