Ketegangan Memuncak: Rusia Gempur Ukraina dengan Serangan Terbesar, NATO Siaga Penuh

AKARTA-GET Inside tv.com – Ketegangan di Eropa Timur kembali memanas ke level krusial. Rusia melancarkan serangan udara terbesar terhadap Ukraina sejak invasi tiga tahun lalu pada Rabu (9/7/2025) dini hari. Gelombang rudal dan drone yang masif ini langsung direspons tegas oleh Polandia, anggota NATO yang berbatasan langsung dengan Ukraina, dengan mengerahkan jet tempur dan mengaktifkan sistem pertahanan udara pada tingkat kesiapan tertinggi.

Komando operasional militer Polandia menjelaskan, langkah drastis ini diambil menyusul ancaman langsung dari serbuan drone dan rudal Rusia yang menghantam wilayah-wilayah Ukraina sangat dekat dengan perbatasan NATO. “Langkah-langkah yang kami ambil ditujukan untuk memastikan keamanan di wilayah yang berbatasan dengan zona ancaman,” demikian pernyataan militer Polandia melalui media sosial. Mereka menegaskan kesiapan penuh untuk “merespons secara cepat”.

Tak hanya jet tempur, sistem radar dan pertahanan berbasis darat Polandia juga telah disiagakan penuh. Kondisi serupa sebelumnya juga terjadi di Rumania, anggota NATO lainnya, yang telah mengerahkan jet tempur setelah drone Rusia menghantam dekat perbatasannya awal bulan ini.

Skala Serangan Tak Pernah Terjadi

Angkatan Udara Ukraina melaporkan, serangan pada Rabu dini hari itu melibatkan total 728 drone, enam rudal balistik hipersonik Kinzhal, dan tujuh rudal jelajah. Ini menandai jumlah target udara terbanyak yang diluncurkan Rusia dalam satu hari sejak perang dimulai pada Februari 2022.

“Ini adalah jumlah target udara tertinggi dalam satu hari,” ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seperti dilansir Newsweek. Zelensky juga menyoroti waktu serangan yang dinilainya sangat signifikan, yakni ketika banyak upaya perdamaian dan gencatan senjata sedang diusahakan. “Namun, hanya Rusia yang terus menolak semuanya,” imbuhnya.

Mayoritas serangan memang berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina. Tujuh rudal jelajah berhasil ditembak jatuh, dan sekitar 300 drone berhasil dicegat, termasuk oleh drone interseptor. Namun, lebih dari 400 drone lainnya sempat menembus wilayah udara Ukraina sebelum berhasil dihentikan. Kolonel Yuriy Ignat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina, menyebutkan lebih dari 300 drone Shahed rancangan Iran digunakan dalam serangan semalam tersebut.

Target Sipil dan Kekhawatiran NATO

Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan, kota Lutsk di barat laut Ukraina, yang berdekatan dengan perbatasan Polandia dan Belarus, menjadi salah satu target utama. Kota Khmelnytskyi juga disasar, bersama dengan sejumlah wilayah besar lain seperti Kyiv, Dnipro, Kharkiv, dan Mykolaiv. Ledakan dan kerusakan dilaporkan terjadi di berbagai kota besar serta wilayah timur laut, tengah, dan selatan Ukraina, menyebabkan gangguan signifikan pada infrastruktur sipil dan militer.

Di bawah Pasal 5 Perjanjian NATO, serangan terhadap satu negara anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi. Namun, hingga kini, drone dan rudal Rusia yang sempat melintasi wilayah udara NATO belum secara resmi diklasifikasikan sebagai serangan langsung yang memicu respons kolektif aliansi.

Meski demikian, intensitas serangan Rusia yang berulang kali mendekati atau bahkan menyentuh batas wilayah NATO terus meningkatkan kekhawatiran serius bahwa konflik dapat meluas di luar wilayah Ukraina dan memicu eskalasi yang lebih besar di kawasan Eropa.(get)

Share this content:

Post Comment

You cannot copy content of this page