

Bupati Bersama Wabup Lombok Utara Sambut Kunker Menbud RI
Lombok Utara – Get Inside tv.com – Menteri Kebudayaan RI Dr.H. Fadli Zon.,S.S.,M.Sc melaksanakan Kunjungan Kerja sekaligus menerima Gelar Kehormatan Adat Datu Pangeran Mas Depati oleh masyarakat Adat Bayan (9/9).Dalam kunjungan kedua kalinya di KLU Fadli Zon diterima langsung oleh Bupati Lombok Utara Dr. H.Najmul Akhyar.,SH.,MH didampingi Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri.,ST.,MT, Asisten III Setda Provinsi NTB Eva, Anggota Forkopimda KLU para tokoh masyarakat,tokoh adat.
Gelar Kehormatan berdasarkan hasil musyawarah masyarakat adat Bayan (dari unsur Kepembekelan Timuk Orong, Bat Orong, Loloan dan Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Gelar Datu Pangeran Mas Depati bermakna Pemimpin yang memiliki semangat dan kontribusi terhadap pemajuan kebudayaan.
Gelar adat ini sekaligus mengakui Fadli Zon sebagai keluarga beşar masyarakat adat Bayan di Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam sambutan penerimaan Bupati Najmul menyampaikan selamat datang di Kabupaten Lombok Utara, KLU sebagai kabupaten termuda di Provinsi NTB yang memiliki hasanah dengan kekentalan budaya dan adat istiadat.
“KLU sebagai daerah pariwisata yang ada di Provinsi NTB yang juga kawasan strategis pariwisata nasional, kebudayaan dan adat istiadat sebagai kekayaan bagi kami masyarakat Kabupaten Lombok Utara,”katanya.
Adat dan budaya di Lombok Utara khususnya di Kecamatan Bayan diharapkan bisa menjadi salah satu pusat pengembangan adat dan budaya di tingkat nasional mengingat banyak sekali para wisatawan yang datang baik lokal maupun mancanegara.
“Kehadiran wisatawan guna menyaksikan bagaimana adat budaya masyarakat Lombok Utara khususnya di Kecamatan Bayan yang sangat kental dan sangat unik serta penuh mengandung makna dan nilai-nilai spiritual,”katanya.
Masih kata Bupati Najmul pemberian gelar adat kepada tokoh dan atau pemerintah sesuai dengan khasanah adat bayan kepada Menteri Kebudayaan RI sebagai Datu
Pangeran Mas Depati.
“Gelar ini secara harfiah atau arti
dalam bahasa bayan yakni Datu artinya pemimpin, Pangeran Mas artinya keluarga inti, sementara Depati artinya kontribusi terhadap adat atau kebudayaan,”jelasnya.
Dengan pemberian Gelar sebagai bentuk pemimpin utama dari keluarga inti yang memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga, melestarikan, serta berkontribusi terhadap adat dan kebudayaan masyarakat.
“Harapan kami masyarakat adat kedepannya yaitu mendorong Bayan sebagai kawasan strategis pemajuan kebudayaan nasional sehingga semakin meningkatnya minat masyarakat luas yang ingin berkunjung ke Bayan untuk belajar tentang adat istiadat di KLU maka akan terfasilitasi dengan baik melalui penataan kawasan yg memadai,”harapanya.
Sementara itu Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyampaikan Bayan dalam bingkai adat dan budaya, di Masjid Kuno Bayan juga warisan tertua telah menjadi bukti sejarah setidaknya sejak abad ke-16 dan juga telah menjadi akulturasi budaya yang Harmoni antara adat Sasak Lombok dengan agama Islam yang menunjukkan juga syiar Islam.
“Keberagaman berlangsung dengan damai harmonis sehingga tumbuh berkembang dengan baik, tetap selaras dengan adat istiadat masyarakat sasak yang terus juga terpelihara,”katanya.
Kunjungan ke Bayan menjadi kehadiran kedua di Lombok Utara dengan mengunjungi pusat budaya yang sangat penting dari masyarakat KLU khususnya Bayan yang sangat kental dan terpelihara dengan baik.
“Tradisi ini perlu kita lindungi perlu kita kembangkan perlu kita manfaatkan dan yang paling penting perlu keberlangsungan sustainability terutama pada generasi muda,”katanya.
Menjadi suatu kehormatan dari para tokoh adat dari para pemangku adat untuk menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Bayan Lombok Utara dengan diberikannya gelar Datu Pangeran Mas Dipati.
“Peran anak-anak muda dalam rangka meneruskan memelihara dan juga menjaga adat istiadat tradisi yang ada di Bayan,”katanya.
Kecamatan Bayan memiliki budaya yang sangat unik mulai dari ekspresi budaya tari-tarian yang juga unik yang kemudian juga tradisi yang unik, rumah-rumah adat yang unik fashion atau kain yang juga sangat unik dengan cara memakainya juga unik termasuk juga kuliner makanan.
“Ini menjadi satu bukti bahwa kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia,”tutupnya.(getmedia)
Share this content:
Post Comment