

DLH KLU Luncurkan “SIAP Lingkungan”: Digitalisasi Aduan Publik Demi Lingkungan Lestari
Lombok Utara (Getinsidetv.com) – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menegaskan komitmennya untuk memanfaatkan teknologi dalam menjaga kelestarian alam melalui peluncuran inovasi digital. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KLU secara resmi melakukan pemutakhiran sistem aplikasi baru bernama Sistem Informasi Aduan Partisipatif Lingkungan atau disingkat SIAP Lingkungan. Aplikasi ini dirancang sebagai wadah aduan online yang terintegrasi, memungkinkan masyarakat melaporkan berbagai isu lingkungan secara real time. Peluncuran pilot project aplikasi ini di ruang vicon DLH pada Jumat (3/10/2025) menjadi sinyal serius Pemda KLU dalam merespons keluhan publik. DLH KLU menargetkan aplikasi inovatif ini dapat diluncurkan secara final (Lonceng) pada akhir tahun 2025.
Aplikasi Inovatif Ini Targetkan Go Live Akhir Tahun 2025
Rapat pemutakhiran aplikasi SIAP Lingkungan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup KLU, H. Husnul Ahadi, S.K.M. Kehadiran Husnul Ahadi menunjukkan dukungan penuh dan komitmen pimpinan tertinggi DLH terhadap proyek digitalisasi ini. Ia didampingi oleh Suhaeli Budimansyah, Kepala Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH KLU, yang juga merupakan inisiator utama proyek tersebut. Selain itu, perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) KLU, Desly, hadir untuk memberikan dukungan teknis dan masukan terkait integrasi sistem. Kolaborasi lintas OPD ini penting untuk menjamin bahwa aplikasi baru ini dapat berjalan secara optimal dan sinergis.

Kepala Dinas DLH, H. Husnul Ahadi, menjelaskan, urgensi di balik pengembangan aplikasi pelaporan baru ini. Beliau mengakui bahwa meskipun Pemda KLU telah memiliki platform yang dibangun oleh Kominfo, yaitu SPAM Lapor, pemanfaatannya oleh masyarakat belum optimal. SPAM Lapor, yang merupakan arahan dari Kementerian Kominfo, belum sepenuhnya familiar di kalangan warga KLU. Kondisi ini mendorong DLH untuk menciptakan kanal aduan yang lebih spesifik dan masif disosialisasikan ke masyarakat. Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan informasi dan keluhan masyarakat terkait isu lingkungan secara lebih efektif dan terperinci.
Aplikasi SIAP Lingkungan secara spesifik akan fokus pada aduan yang berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi DLH. Husnul Ahadi menyebutkan bahwa laporan yang diincar mencakup kondisi persampahan, pencemaran lingkungan, dan isu spesifik di sekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat. Aplikasi ini dirancang untuk membuat masyarakat dapat berperan aktif dalam melaporkan kerusakan dan gangguan lingkungan yang mereka temui. Melihat tahap pembangunannya yang sudah mencapai 80%, Husnul Ahadi optimis aplikasi ini bisa diluncurkan secara final di Desember akhir tahun ini.

Peluncuran final yang direncanakan di akhir tahun 2025 akan disusul dengan implementasi dan sosialisasi yang masif di tahun berikutnya. Husnul Ahadi menyebutkan bahwa di tahun 2026, DLH akan berproses melakukan sosialisasi mendalam kepada masyarakat tentang cara penggunaan aplikasi ini. Selain sosialisasi, DLH juga akan secara intensif memantau bagaimana aplikasi ini digunakan dan bagaimana informasi serta data yang masuk terkait lingkungan hidup. Langkah ini menegaskan kesiapan DLH KLU sebagai pemangku amanah di bidang lingkungan untuk melayani aduan publik secara digital.
Perwakilan dari Diskominfo KLU, Desly, menyambut baik inisiatif DLH untuk mengembangkan platform aduan lingkungan ini. Ia menjelaskan bahwa Diskominfo KLU telah memiliki sistem pelaporan peristiwa melalui SPAM Lapor, namun mengakui kurangnya familiaritas di tingkat masyarakat. Desly meyakini bahwa platform yang dibuat oleh DLH KLU ini nantinya dapat menunjang dan berkolaborasi dengan aplikasi SPAM Lapor yang sudah ada. Ia mendukung penuh langkah DLH, terutama karena sistem ini akan dikelola langsung oleh Pemda Lombok Utara, memastikan efisiensi penanganan.

Kepala Bidang PPLH, Suhaeli Budimansyah, yang merupakan inisiator utama, menjelaskan latar belakang dan inovasi di balik SIAP Lingkungan. Suhaeli melihat adanya kepedulian masyarakat di Lombok Utara yang sudah cukup tinggi dalam memberikan informasi atau laporan terhadap kerusakan dan gangguan lingkungan. Selama ini, laporan-laporan tersebut disampaikan secara lisan, melalui media sosial tanpa identitas, telepon, atau surat langsung, yang seringkali sulit diakomodasi dan diverifikasi. Inovasi SIAP Lingkungan hadir sebagai respons digital untuk mengakomodir dan memperluas jaringan laporan dari masyarakat.
Suhaeli menjelaskan bahwa misi utama dari SIAP Lingkungan adalah mengantisipasi potensi kerusakan lingkungan yang lebih besar. Dengan adanya wadah pelaporan yang terstruktur, DLH dapat bertindak cepat berdasarkan data laporan yang masuk. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengambil bagian penuh dalam melaporkan secara real time berbagai kejadian lingkungan. Contoh laporan yang diakomodir termasuk bau menyengat dari tambak, pabrik di tengah permukiman, peternakan ayam, hingga masalah sampah yang tidak tertangani secara maksimal.
Suhaeli menyoroti bahwa selama ini, masyarakat seringkali kebingungan ke mana harus melapor terkait masalah lingkungan yang mereka hadapi. Aplikasi SIAP Lingkungan dikembangkan untuk menjadi wadah tunggal dan terpadu bagi aduan lingkungan di KLU. Suhaeli juga mengungkapkan bahwa aplikasi ini adalah salah satu aksi perubahan kinerja organisasi yang diusungnya dalam tugas kepemimpinan administrator, yakni Diklat PIM 3. Dukungan penuh dari Kepala Dinas DLH sebagai mentor, serta pembimbing di tempat pelatihan, menegaskan bahwa ini adalah inovasi yang diakui secara kelembagaan.

Pembangunan aplikasi ini melibatkan serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, konsultasi dengan Kominfo, hingga uji coba yang disaksikan dalam rapat tersebut. Suhaeli menjelaskan bahwa hari itu merupakan salah satu puncak rangkaian untuk melonceng dan melakukan uji coba aplikasi SIAP Lingkungan di hadapan pimpinan. Berdasarkan hasil uji coba, aplikasi ini dinilai sangat simpel dan efisien dalam penggunaannya, meniru kemudahan layanan digital yang sudah dikenal publik. Kemudahan ini diharapkan mendorong partisipasi masyarakat dari berbagai latar belakang.
Kemudahan yang ditawarkan aplikasi ini diilustrasikan dengan membandingkannya dengan pengalaman membeli barang online. Masyarakat yang melapor dapat melihat perkembangan laporannya mulai dari awal hingga penanganan selesai. Proses ini mencakup pelaporan kejadian lingkungan, verifikasi oleh DLH, hingga penanganan, bahkan kondisi real di lapangan pasca dilakukan tindakan oleh dinas. Fitur tracking ini sangat penting untuk membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja DLH.

Tujuan utama di balik digitalisasi aduan ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan partisipasi publik dalam perlindungan lingkungan. Dengan adanya sistem tracking, masyarakat dapat melihat bahwa Pemerintah Daerah hadir langsung dan memberikan pelayanan yang nyata terhadap keluhan mereka. Peningkatan kepercayaan publik kepada pemerintah adalah implikasi besar yang diharapkan dari aplikasi SIAP Lingkungan. Aplikasi ini merupakan janji pelayanan terbaik dalam rangka memberikan rasa aman terhadap lingkungan hidup.
Suhaeli Budimansyah mengumumkan langkah strategis terkait integrasi sistem yang akan datang. Ia memastikan bahwa SIAP Lingkungan akan segera terintegrasi ke dalam sistem pelaporan nasional, yaitu SPAM Lapor milik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Integrasi ini sangat penting agar setiap laporan yang masuk ke DLH KLU juga tercatat dalam sistem pusat dan dapat diakses oleh kementerian terkait. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemda KLU dalam menyelaraskan sistem pelaporan daerah dengan kebijakan nasional.

Proses finalisasi teknis dan administrasi aplikasi ini kini sedang berlangsung dan terikat oleh kontrak hingga akhir tahun. Suhaeli menjelaskan bahwa ada beberapa aspek yang harus disempurnakan dan dilengkapi bersama tim IT setelah uji coba. Kemungkinan besar, lonceng final aplikasi akan dilakukan pada akhir November atau awal Desember 2025. Peluncuran resmi ini akan menandai dimulainya era baru digitalisasi pengaduan lingkungan di Lombok Utara.
Dengan terintegrasinya SIAP Lingkungan ke SPAM Lapor, diharapkan sistem ini akan berjalan lancar dan memberikan dampak positif terhadap organisasi perangkat daerah dan Pemerintah Daerah Lombok Utara secara keseluruhan. Inovasi digitalisasi pengaduan ini akan meningkatkan efisiensi kerja DLH dan kualitas pelayanan publik. Keberhasilan inovasi ini akan memperkuat posisi Pemda KLU dalam mengawal lingkungan agar tetap terjaga dan lestari.(r15)
Share this content:
Post Comment