

Lombok Utara Terapkan Kebijakan Ramah Lingkungan, Tiga Gili Jadi Percontohan Wisata Bersih Nasional.
LOMBOK UTARA – GET Inside – Tiga Gili di Lombok Utara, yang terdiri dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, kini resmi menjadi percontohan nasional untuk Gerakan Wisata Bersih (GWB). Inisiatif yang digagas oleh Kementerian Pariwisata ini diluncurkan secara simbolis di Gili Air pada Jumat (25/4), menandai komitmen serius pemerintah untuk menjadikan kebersihan sebagai budaya pariwisata.
Pembukaan GWB diresmikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, yang ditandai dengan pemukulan gendang dan penyerahan tempat sampah. Hariyanto menjelaskan bahwa program ini bukanlah hal baru, namun di bawah kabinet saat ini, ada penekanan lebih kuat untuk mewujudkannya. “Didorong, diingatkan, dan dipastikan agar jadi budaya. Bagaimana anak-anak kita sadar sehingga melekat dalam top of mind
mereka, bahwa poin kebersihan sangat penting,” ujar Hariyanto.
Dipilihnya Tiga Gili sebagai percontohan bukanlah tanpa alasan. Kawasan ini merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan sudah dikenal luas di mata dunia. Oleh karena itu, program ini akan menjadi prioritas dan dikawal ketat oleh kementerian. Hariyanto juga menekankan bahwa pengembangan pariwisata adalah upaya bersama yang melibatkan banyak pihak, dari kementerian hingga masyarakat lokal.
Lombok Utara Serius Terapkan Kebijakan Ramah Lingkungan
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin Malady, mendukung penuh inisiatif GWB, yang dinilainya sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia.” Ia yakin bahwa dengan terwujudnya wisata yang bersih, kunjungan wisatawan ke Tiga Gili akan meningkat drastis. Jamaludin juga membeberkan langkah nyata yang sudah dimulai di NTB, seperti larangan bagi pendaki untuk membawa botol plastik sekali pakai ke Gunung Rinjani sejak April lalu. Kebijakan serupa direncanakan akan diterapkan di kawasan Gili sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk menjaga lingkungan dari sampah plastik.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi, menyambut baik GWB dan berharap program ini menjadi pemicu utama untuk memajukan pariwisata di Gili. Ia menekankan perlunya sinergi dengan pemerintah provinsi, termasuk dalam penguatan regulasi dan pembangunan infrastruktur yang memadai. Menurutnya, penataan kawasan ini harus dilakukan secara serius, terutama mengingat sekitar 60-70 persen aktivitas ekonomi masyarakat Lombok Utara berlangsung di kawasan Tiga Gili. Hal ini mencakup aspek kebersihan, keamanan, dan kepatuhan terhadap regulasi izin usaha, sesuai dengan status Gili sebagai KSPN dan kawasan konservasi.
Dengan inisiasi GWB ini, Tiga Gili tidak hanya akan dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga sebagai destinasi yang berkomitmen tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah pariwisata lain di Indonesia dalam mengelola sampah dan menjaga kebersihan, demi keberlanjutan sektor pariwisata nasional.(r15)
Share this content:
Post Comment