Ardianto : “Dukung Ekonomi Lokal, Kapolres Lombok Utara Diapresiasi Lewat Program CFD”

Lombok Utara – Inisiatif Kepolisian Resort (Polres) Lombok Utara dalam menggerakkan kegiatan Car Free Day (CFD) mendapat apresiasi tinggi dari legislatif. Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Lombok Utara, Ardianto, secara khusus menyoroti peran aktif Kapolres Lombok Utara yang dinilai punya andil besar dalam memacu geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah setempat.

Menurut Ardianto, kegiatan CFD yang berawal dari Kota Tanjung kini telah menjamur hingga ke desa-desa bahkan dusun. Hal ini menciptakan ruang publik yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana interaksi sosial dan olahraga, tetapi juga menjadi pusat perputaran ekonomi baru yang signifikan.

“CFD ini bukan hanya tentang olahraga pagi, tapi menjadi ruang ekonomi baru bagi para pelaku UMKM. Perputaran uang, peningkatan daya beli, dan geliat ekonomi lokal sangat terasa,” ungkap Ardianto, sembari menyebut program ini sebagai bagian dari konsep pertumbuhan ekonomi yang konkret dan nyata.

Ardianto mengungkapkan, inisiasi CFD di Lombok Utara tak lepas dari ide brilian Kapolres Lombok Utara. Ia menyebut, gagasan awal tersebut memiliki nilai yang mahal dan patut diapresiasi tinggi. “Bukan kegiatan rutinnya yang sulit dijalankan, tapi gagasan awal itulah yang mahal nilainya,” tegasnya.

Politisi Partai Demokrat ini menilai, Kapolres Lombok Utara saat ini menunjukkan semangat dan inovasi luar biasa. Di usianya yang terbilang muda, Kapolres dinilai tidak ingin tertinggal dalam hal prestasi dan kreativitas dibanding pejabat-pejabat sebelumnya.

“Beliau sering terjun langsung ke desa-desa, bahkan ke gubuk-gubuk warga. Kegiatan seperti bersepeda keliling desa tidak hanya menunjukkan kedekatan dengan rakyat, tapi juga mencerminkan bahwa polisi adalah sahabat masyarakat,” ujar Ardianto, memuji gaya kepemimpinan Kapolres yang humanis dan merakyat.

Kedekatan ini, menurut Ardianto, membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Ia berharap, pendekatan yang sama juga dapat diterapkan dalam penegakan hukum, di mana masyarakat merasa aman dan nyaman di wilayahnya.

Meskipun demikian, Ardianto tak menampik bahwa masih ada beberapa kritik dan masukan dari masyarakat. Salah satunya terkait pengaturan lalu lintas alternatif saat CFD berlangsung. “Masukan itu adalah bagian dari proses menuju penyempurnaan. Kritik membangun adalah hal yang wajar dalam setiap program baru,” jelasnya. Ia optimistis, dengan evaluasi dan perbaikan terus-menerus, CFD akan berjalan semakin baik.

Ia juga berharap, kepolisian bersama seluruh elemen daerah dapat terus meningkatkan kinerja dalam menjaga keamanan, khususnya di lokasi-lokasi vital yang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penegakan hukum yang humanis dan efisien menjadi kunci untuk menjaga iklim ekonomi dan sosial yang kondusif.

“Kami mendorong agar kenyamanan masyarakat tetap terjaga, hukum ditegakkan dengan humanis, dan ekonomi lokal terus tumbuh. Kalau ini semua berjalan baik, saya yakin Lombok Utara akan semakin maju,” pungkasnya.

Pernyataan Ardianto ini menjadi cerminan sinergi positif antara legislatif dan eksekutif, khususnya dengan pihak kepolisian, dalam memajukan daerah. Dukungan politik terhadap program-program inovatif dari Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) menjadi modal penting untuk keberhasilan pembangunan di Lombok Utara.

Dengan semangat kolaborasi yang kuat, program-program serupa diharapkan dapat terus lahir, memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan seluruh lapisan masyarakat di KLU.(r15)

Share this content:

Post Comment

You cannot copy content of this page