BKKBN dan Pemda KLU Gelar Wisuda Sekolah Lansia, Cetak Generasi Tua yang Bahagia dan Produktif
Wujud Kepedulian Nyata: 50 Lansia di Desa Sokong Resmi Kenakan Toga, Tuntas Buta Aksara hingga Kewirausahaan
Lombok Utara (Getinsidetv.com) – Pemerintah Daerah Lombok Utara (KLU) menunjukkan kepedulian nyata terhadap peningkatan kualitas hidup lanjut usia (lansia). Bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB, Pemda KLU menggelar Wisuda Sekolah Lansia yang sarat makna di Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Momen haru dan bahagia terpancar dari wajah 50 wisudawan-wisudawati lansia yang dengan bangga mengenakan toga. Seremoni ini menandai keberhasilan mereka menempuh program pembelajaran yang inovatif.
Wisuda ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Dikbudpora KLU, H. Muhammad Najib, S.Pd., M.Pd, Kepala BKKBN NTB, Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si, serta Sekretaris DP2KBPMD Kabupaten Lombok Utara.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dikbudpora KLU, H. Muhammad Najib, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program Sekolah Lansia tersebut.
Najib menilai program ini sangat sejalan dengan semboyan Kementerian Pendidikan dalam pelaksanaan tes kemampuan akademik, yaitu jujur dan bahagia.
“Program ini sangat mendukung masyarakat lansia kita untuk menghadapi masa tua dengan penuh kebahagiaan, keceriaan, dan kegembiraan,” ucap Najib.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada BKKBN atas inisiatif program yang dinilai selaras dengan upaya pemerintah daerah dalam pemberantasan buta aksara di kalangan lanjut usia, serta peningkatan kualitas hidup mereka secara umum.
Program pembelajaran di Sekolah Lansia ternyata tidak hanya berfokus pada kemampuan dasar. Selain belajar membaca dan menulis, para lansia juga mendapatkan pelatihan kewirausahaan agar mereka tetap produktif di masa tua.

“Bapak Bupati (Najmul Akhyar) sangat konsen terhadap peningkatan sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan,” tambah Najib, menegaskan dukungan politik terhadap program ini.
Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi NTB, Lalu Makripuddin, menyoroti urgensi keberadaan Sekolah Lansia sebagai sarana pembinaan mental dan sosial masyarakat lanjut usia.
Makripuddin memaparkan data statistik yang mendasarinya. “Berdasarkan data, jumlah lansia nasional terus meningkat setiap tahun,” ungkapnya.
Khusus di NTB, jumlah lansia telah mencapai sekitar 10 persen dari total 5,6 juta penduduk, dengan komposisi 47 persen laki-laki dan 53 persen perempuan.
Fakta memprihatinkan lain adalah bahwa sekitar 34 persen lansia di NTB dikategorikan sebagai masyarakat kurang mampu, dan sekitar 37 persen lansia nasional belum memiliki jaminan kesehatan.
“Karena itu, dengan adanya Sekolah Lansia ini, diharapkan mereka bisa menghadapi masa tua dengan kegiatan yang bermanfaat, bermakna, dan produktif,” harap Makripuddin.
Makripuddin menambahkan, berkat dukungan penuh dari Bupati Lombok Utara dan DPRD, tahun ini telah berhasil didirikan dua sekolah lansia di KLU yang berjalan dengan baik dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Program inovatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di NTB untuk segera meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan para lansia di wilayah masing-masing.(r15)
Share this content:




Post Comment