Bupati Najmul Akhyar Luncurkan Gerakan ‘Saber DO’: Komitmen KLU Atasi Anak Tidak Sekolah Demi Peningkatan IPM

LOMBOK UTARA-Gtinsidetv.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) secara resmi meluncurkan Gerakan Sapu Bersih Drop Out (Saber DO) sebagai bagian dari program 99 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati. Peluncuran yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, S.H., M.H., ini berlangsung di SKB Amor-Amor Kayangan pada 14 April, menegaskan komitmen Pemda dalam menuntaskan permasalahan anak tidak sekolah di wilayah KLU.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh Ketua DPRD KLU Agus Jasmani, Kepala BPNP Provinsi NTB Katman, S.Pd., M.A., Kepala BGP Provinsi NTB, perwakilan Forkopimda KLU, Ketua GOW KLU Ny. RR Pungki Kusmalahadi Syamsuri, para Kepala OPD, Camat se-KLU, kepala desa, kepala sekolah, serta tamu undangan lainnya.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) KLU, H. Adnan, M.Pd., menyampaikan bahwa Program Saber DO merupakan salah satu prioritas dalam program 99 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara periode 2025-2030. Data Anak Tidak Sekolah (ATS) di KLU menunjukkan angka yang memprihatinkan:

•136 anak putus sekolah (Drop Out) jenjang SD.

•221 anak putus sekolah (Drop Out) jenjang SMP.

•315 lulusan SD tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya.

•613 lulusan SMP tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya.

•924 anak belum pernah mengenyam pendidikan formal sama sekali.

“Data ini adalah potret nyata tantangan yang kita hadapi. Setiap angka di dalamnya adalah harapan yang tertunda, potensi yang belum tergali, dan masa depan yang perlu kita selamatkan,” tegas H. Adnan.

Langkah awal yang diambil Pemda melalui Dikbudpora adalah memvalidasi data anak putus sekolah dan anak yang tidak pernah sekolah. Selanjutnya, koordinasi intensif akan dilakukan antara pihak sekolah/operator sekolah dengan pemerintah desa dan dusun untuk menghimpun anak-anak tidak sekolah. H. Adnan menambahkan bahwa kesuksesan Program Saber DO akan melibatkan gotong royong dan swadaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah kecamatan, desa, dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat.

“Program Saber Drop Out hadir sebagai upaya komprehensif untuk mengidentifikasi, menjangkau, dan memberikan solusi bagi setiap anak yang terhalang untuk bersekolah,” jelasnya.

Bupati Najmul Akhyar dalam sambutannya menekankan bahwa program ini adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap generasi masa depan Lombok Utara. Peluncuran Saber DO dalam 99 hari kerja menguatkan tekad dan semangat dalam melaksanakan pembangunan lima tahun ke depan.

“Persoalan pendidikan adalah agenda penting di KLU. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, persoalan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menjadi tantangan serius bagi kemajuan daerah ke depannya,” kata Bupati. Ia menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat dan kemiskinan sangat berkaitan dengan IPM, sehingga sektor pendidikan harus menjadi prioritas bagi anak-anak sebagai generasi penerus.

“Penting untuk mensukseskan program Saber DO guna meningkatkan IPM KLU, dan kolaborasi dengan semua pihak sangat diperlukan,” tandasnya. Bupati berharap Program Saber DO tidak hanya bersifat seremonial, tetapi memiliki keberlanjutan agar Lombok Utara semakin maju di masa depan.(get)

Share this content:

Post Comment

You cannot copy content of this page