Lombok Utara (getinsidetv.com)- Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menunjukkan komitmen kuat dalam memberikan pelayanan tanpa diskriminasi kepada seluruh warganya. Hal ini terwujud dalam penyerahan Akta Pernikahan secara simbolis oleh Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, kepada pasangan pengantin umat Buddha di Vihara Veluana, Dusun Sempak, Desa Tegal Maja, Selasa (24/9).

Bupati Najmul menegaskan, penyerahan akta ini bukan sekadar prosesi administratif, melainkan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam melayani setiap warga, memastikan seluruh peristiwa penting dalam kehidupan mereka tercatat secara resmi. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Dukcapil KLU H. Rubain, Ketua Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia (Magabudhi) KLU Drs. Rusdianto, para Romo Pandita, serta para tokoh dan umat Buddha setempat.

“Ini adalah bentuk perhatian kepada umat Buddha di KLU,” ujar Bupati Najmul. Ia juga menginstruksikan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera menyiapkan dokumen administrasi guna mempercepat terbentuknya pelayanan urusan agama Buddha di Kantor Kemenag KLU.

Menurut Bupati, inisiatif ini sangat penting untuk memudahkan segala urusan keagamaan yang berkaitan dengan umat Buddha. Selama ini, warga Buddha di KLU terpaksa harus mengurus keperluan keagamaan mereka di luar kabupaten, seperti di Kota Mataram atau Gerung.

“Kami berharap, dengan segala bentuk ikhtiar kita, urusan agama Buddha akan hadir di kantor perwakilan Kementerian Agama KLU,” harapnya. Kehadiran layanan ini diharapkan mampu memberikan manfaat langsung dan dirasakan secara nyata oleh masyarakat.

Bupati Najmul mengingatkan bahwa tugas pemerintah daerah adalah melayani seluruh masyarakat KLU, mulai dari ujung barat Kecamatan Pemenang hingga ujung timur Kecamatan Bayan. Ia menekankan, urusan akta perkawinan, baik untuk umat Buddha maupun Hindu, harus diberikan solusi agar prosesnya menjadi mudah.

“Akta perkawinan sangat penting bagi masyarakat karena akan berpengaruh pada akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), serta dokumen lainnya,” jelasnya. Dokumen-dokumen ini menjadi kunci bagi warga untuk mengakses berbagai layanan publik dan administrasi lainnya.

Ketua Magabudhi KLU, Rusdianto, menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada pemerintah daerah atas program pencatatan akta nikah ini. Ia menyebut bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi yang sudah dilakukan sebelumnya. “Akta pernikahan ini sangat penting bagi kami, karena nanti saat anak-anak kita masuk sekolah atau bekerja, pasti dibutuhkan,” katanya.

Rusdianto juga mengutip ajaran guru agung mengenai lima kewajiban orang tua kepada anak, salah satunya adalah membantu mencarikan jodoh terbaik. Ia melihat program ini sebagai salah satu wujud dukungan pemerintah terhadap nilai-nilai dan tradisi keagamaan.

“Program ini sangat baik dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat kami di umat Buddha,” tutur Rusdianto. Ia menegaskan bahwa inisiatif seperti ini memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan antar umat beragama di Lombok Utara.

Penyerahan akta nikah ini menjadi simbol bahwa pemerintah hadir untuk semua, tanpa memandang perbedaan agama, suku, maupun latar belakang. Hal ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama di tengah masyarakat KLU yang majemuk.

Umat Buddha di Dusun Sempak, Desa Tegal Maja, menyambut baik langkah pemerintah ini. Mereka merasa diperhatikan dan diakui sepenuhnya sebagai bagian integral dari masyarakat Lombok Utara.

Dengan penyerahan akta nikah ini, KLU kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan administrasi kependudukan yang inklusif dan merata. Sinergi antara pemerintah daerah, Kantor Kemenag, dan tokoh-tokoh agama diharapkan terus berlanjut untuk memastikan setiap warga negara mendapatkan haknya secara penuh.

Momentum ini menjadi bukti nyata bahwa Lombok Utara tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan spiritual dan sosial yang berkeadilan bagi semua umat.(r15)