Jubah KLU Terus Bergerak, Pemda dan Baznas Tinjau Pembangunan Rumah Layak Huni di Terengan
Lombok Utara (Getinsidetv.com) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersama Baznas melanjutkan komitmennya dalam pengentasan kemiskinan melalui program andalan Jum’at Bedah Rumah (Jubah). Program sosial ini kembali dilaksanakan dan ditinjau langsung di Dusun Terengan, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang.
Acara di Terengan pada Jumat (21/11) ini dihadiri oleh jajaran tinggi Pemkab KLU. Bupati Dr. H. Najmul Akhyar, S.H., M.H., dan Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri, S.T., M.T., hadir bersama Kepala Bappeda Ir. Hermanto, Ketua Baznas Selamet Riadi, S.Pd., serta Ketua TP PKK KLU Hj. Rohani Najmul Akhyar.
Ketua Baznas KLU, Selamet Riadi, menyampaikan bahwa program Jubah ini dilaksanakan melalui kerja sama erat dengan Baznas KLU. Tujuannya adalah menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat membutuhkan, sejalan dengan cita-cita Pemda KLU menangani kemiskinan.
Selamet Riadi menekankan bahwa program Jubah adalah kewajiban bersama untuk mewujudkan cita-cita pemerintah daerah. Ini bukan hanya tanggung jawab Pemda, tetapi juga melibatkan peran serta aktif seluruh elemen masyarakat.
Dalam laporannya, Ketua Baznas mengungkapkan target ambisius program penyediaan rumah layak huni. Sebanyak 35 unit rumah ditargetkan telah berdiri sebelum 15 Desember. Target ketat ini menunjukkan urgensi penanganan rumah tidak layak huni (RTLH).
Selamet Riadi menjelaskan bahwa program ini tidak akan berjalan tanpa kepedulian masyarakat. Jubah sangat bergantung pada peran Baznas sebagai lembaga penyalur infaq dan zakat dari masyarakat.
“Untuk itu kami berharap masyarakat dapat terus mempercayakan infak dan zakatnya pada Baznas,” ungkapnya. Kepercayaan publik pada Baznas KLU menjadi kunci pendanaan bagi keberlanjutan program sosial yang krusial ini.
Dalam sambutannya, Bupati Najmul menyampaikan bahwa Pemerintah daerah terus mengikhtiarkan agar program Jubah dapat terus berjalan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Lombok Utara.
Bupati menekankan sifat unik program Jubah. Program ini murni dilaksanakan sebagai program sosial dan persaudaraan yang tidak dibiayai oleh APBD. Fakta ini membuka jalan bagi masyarakat dan donatur lain yang ingin ikut serta mendukung.
“Program ini diikhtiarkan bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan RTLH dan RTG,” kata Bupati. Sifat non-APBD ini menjadikan Jubah saluran bantuan yang fleksibel dan efisien bagi mereka yang luput dari program bantuan pemerintah lainnya.
Tujuan akhir dari upaya kolektif ini sangat jelas. Bupati berharap agar seluruh masyarakat KLU dapat menempati rumah layak huni, memastikan tidak ada lagi warga yang tinggal di hunian yang tidak memadai.
Sinergi antara Pemda (yang menyediakan dukungan operasional dan identifikasi penerima) dan Baznas (yang mengelola dana sosial dari zakat/infaq) adalah model yang efektif untuk mengatasi masalah perumahan secara cepat.
Pemerintah daerah berharap melalui program Jubah, kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan semakin banyak lagi rumah tidak layak huni yang mendapatkan bantuan, sehingga penanganan kemiskinan melalui sektor perumahan dapat dipercepat.
Peninjauan di Dusun Terengan, Desa Pemenang Timur, memberikan gambaran nyata dampak positif program ini. Program ini tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun harapan dan rasa kebersamaan di tengah masyarakat penerima.
Dengan ditinjau langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati, Program Jubah di Terengan menjadi simbol keberhasilan kolaborasi sosial yang berbasis kepedulian. Komitmen Baznas dan Pemda KLU dalam mengejar target 35 unit rumah sebelum pertengahan Desember menunjukkan keseriusan KLU dalam membangun daerah yang makmur dan peduli.(r15)
Share this content:




Post Comment