Loading Now

Kurma KLU Terbaik Ke-7 Dunia, Wabup Kus Genjot SDM Lewat Pelatihan Vokasi Budidaya

Kurma KLU Terbaik Ke-7 Dunia, Wabup Kus Genjot SDM Lewat Pelatihan Vokasi Budidaya

Wabup Tekankan Pentingnya Skill Tanam hingga Distribusi, Optimalkan Potensi Kurma di Lahan Kering dengan Sistem Tumpang Sari

Lombok Utara (Getinsidetv.com)Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pertanian dan perkebunan, terutama untuk komoditas unggulan. Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, S.T., M.T., secara resmi membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tailor Made Training (TMT) Budidaya Tanaman Buah Kurma Tahunan. Pelatihan strategis ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur dengan Ukhwah Datu Nusantara. Acara pembukaan dipusatkan di Posko Ukhuwah Datu Nusantara, Dusun Gondang Timur, Kecamatan Gangga, pada Senin (3/11).

Pelatihan ini memiliki bobot keilmuan yang tinggi dengan kehadiran para pakar di bidangnya. Turut hadir Kepala BPVP Lombok Timur, Imran Thohir, S.Hut., M.Si., yang mewakili pihak penyelenggara pelatihan vokasi. Acara juga dihadiri oleh Guru Besar Universitas Brawijaya, Prof. Ir. Moh. Sholichim, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., serta Presiden Kurma Indonesia, Dr. Ade Sudrajat, S.T., M.Si. Kehadiran para pakar ini menunjukkan keseriusan Pemda KLU dalam mengembangkan potensi Kurma secara ilmiah dan profesional.

Dari jajaran Pemda KLU, hadir Asisten II Setda KLU, Gatot Sugihartono, S.T., yang membidangi perekonomian dan pembangunan. Sektor pertanian diwakili oleh Kadis DKP3 KLU, Tresnahadi, S.Pt. Keterlibatan pejabat teknis ini penting untuk memastikan hasil pelatihan dapat disinkronkan dengan program-program pembangunan daerah, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan. Sinergi ini diharapkan menjadi kunci keberhasilan program vokasi di KLU.

574168729_18310557943217231_1554164052033312836_n-1024x456 %post

Sebelum membuka acara secara resmi, Wabup Kusmalahadi menyampaikan pandangan strategisnya. Beliau mengakui bahwa Lombok Utara selain terkenal sebagai daerah pariwisata, juga memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang menjanjikan. Untuk memaksimalkan potensi ini, KLU sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan memiliki kualitas tinggi dalam mengelola sumber daya alam yang ada. Pelatihan ini adalah investasi untuk mencetak SDM unggul tersebut.

Wabup Kus menyampaikan fakta membanggakan terkait komoditas Kurma KLU. Beliau menegaskan bahwa hasil pertanian dan perkebunan di Lombok Utara, salah satunya kurma, telah mendapatkan pengakuan internasional. Kurma KLU berhasil dinobatkan sebagai kurma terbaik ketujuh di Dunia pada festival kurma internasional yang diselenggarakan di Abu Dhabi pada tahun 2023 dan 2024. Pengakuan ini menjadi motivasi besar bagi petani lokal untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka.

Dihadapan 32 peserta pelatihan, Wabup Kusmalahadi menekankan pentingnya memanfaatkan waktu pelatihan secara maksimal. Ia berpesan agar peserta benar-benar fokus dalam penyerapan ilmu dan keterampilan yang diberikan oleh para pengajar. Penyerapan ilmu ini harus mencakup seluruh rantai nilai, yaitu bagaimana menanam hingga mendistribusikan kurma secara maksimal. Aspek distribusi dan pemasaran adalah kunci untuk mengoptimalkan nilai ekonomi Kurma KLU.

Wabup Kus berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang berlipat ganda. Manfaat tersebut harus dirasakan tidak hanya bagi diri sendiri sebagai peserta pelatihan, tetapi juga bagi daerah masing-masing tempat peserta berasal. Pengetahuan dan keterampilan yang didapat harus disebarkan dan diterapkan di komunitas asal mereka, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian di seluruh NTB.

574168729_18310557943217231_1554164052033312836_n-1-1024x456 %post

Kepala BPVP Lombok Timur, Imran Thohir, menjelaskan latar belakang keterlibatan lembaganya. BPVP menawarkan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang mencakup berbagai bidang, termasuk pertanian seperti budidaya tanaman buah. Kerjasama ini merupakan bagian dari upaya BPVP dalam meningkatkan keterampilan masyarakat di sektor pariwisata dan pertanian di NTB. Pelatihan ini diharap menjadi benchmark bagi pelatihan vokasi lainnya.

Imran Thohir menjelaskan bahwa metode pelatihan yang digunakan adalah Tailor Made Training (TMT). Metode ini dipilih karena sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi peserta sesuai dengan kebutuhan spesifik pasar kerja. TMT Budidaya Kurma ini diselenggarakan agar peserta pelatihan siap bersaing di pasar lokal maupun nasional, baik sebagai petani mandiri maupun tenaga ahli.

Ketua Panitia Pelatihan, Sukarman, dalam laporannya menjelaskan inisiasi kegiatan ini. Pelatihan ini merupakan kolaborasi langsung antara BPVP Lombok Timur dan Ukhwah Datu Nusantara. Inisiasi ini muncul setelah melihat adanya potensi Kurma dan Sacha Inchi yang menjanjikan di KLU. Kerjasama ini menunjukkan peran aktif organisasi lokal dalam menggerakkan program vokasi di daerah.

Sukarman juga menjelaskan strategi budidaya yang diajarkan dalam pelatihan ini. Budidaya Kurma dan Sacha Inchi yang dikembangkan menggunakan program tumpang sari. Strategi ini dipilih sebagai solusi inovatif untuk membantu meningkatkan produktivitas lahan kering di KLU dan sekitarnya. Peningkatan produktivitas lahan kering ini secara langsung diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan petani.

Pelatihan Budidaya Tanaman Buah Kurma ini tidak hanya menyasar warga KLU. Ketua Panitia Sukarman mengungkapkan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari Kabupaten/Kota se-NTB. Total peserta yang ikut serta dalam PBK TMT ini berjumlah 32 orang. Partisipasi lintas daerah ini menunjukkan bahwa potensi Kurma KLU telah menarik minat petani dan pegiat pertanian dari seluruh provinsi.

Kehadiran Prof. Ir. Moh. Sholichim dari Universitas Brawijaya dan Dr. Ade Sudrajat, Presiden Kurma Indonesia, memberikan keunggulan ilmu pengetahuan dan jaringan bagi pelatihan ini. Para peserta berkesempatan menyerap ilmu budidaya kurma terkini, termasuk teknologi pengairan dan pemeliharaan yang telah teruji secara akademis dan industri. Transfer knowledge dari pakar ini menjadi kunci untuk menghasilkan petani kurma profesional.

Budidaya Kurma di KLU menjadi alternatif komoditas unggulan yang menjanjikan, terutama dengan adanya pengakuan internasional. Komoditas ini dinilai tahan terhadap kondisi lahan kering dan cuaca panas, yang sangat cocok dengan karakteristik geografis KLU. Pengembangan Kurma yang didukung pelatihan vokasi akan memberikan nilai tambah ekonomi yang tinggi bagi daerah.

Pembukaan Pelatihan Budidaya Kurma oleh Wabup Kus menjadi penegasan komitmen Pemda KLU dalam pembangunan vokasi di sektor pertanian. Dengan modal skill baru, pengakuan internasional, dan strategi tumpang sari, 32 peserta pelatihan diharapkan menjadi pionir yang akan menggenjot produksi Kurma KLU. Harapannya, Kurma tidak hanya menjadi komoditas kebanggaan, tetapi juga pendorong utama kemandirian ekonomi petani di NTB.(r15)

Share this content:

Post Comment

You cannot copy content of this page