

Mengukir Masa Depan Anak: Pemda KLU Bertekad Raih Predikat Kabupaten Layak Anak Kategori Madya
Lombok Utara – Getinsidetv.com – Komitmen kuat pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak kembali ditegaskan dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) yang berlangsung di Lesehan Sasak Narmada, Kecamatan Tanjung, pada Rabu (7/5). Acara penting ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri ST.,MT, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Gugus Tugas KLA KLU, bersama dengan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Satuan Tugas KLA Lombok Utara.
Kabupaten Layak Anak (KLA) merupakan sebuah sistem pembangunan holistik yang dirancang untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak dan memberikan perlindungan khusus secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip fundamental yang melandasi KLA meliputi non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang, serta penghargaan terhadap pandangan anak. Ini adalah fondasi yang kokoh untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi generasi penerus.
Dalam arahannya, Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri, menggarisbawahi bahwa implementasi perlindungan anak di tingkat kabupaten/kota diwujudkan melalui pembangunan KLA, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014. Untuk mengukur capaian ini, evaluasi berkala dilakukan setiap tahun oleh Bupati, Walikota, Gubernur, dan Menteri sesuai dengan kewenangan masing-masing. Beliau menyerukan sinergi dan kerja sama yang erat di antara seluruh anggota gugus tugas KLA demi terwujudnya Lombok Utara sebagai kabupaten yang benar-benar layak bagi anak-anaknya.
Wabup Kusmalahadi juga memaparkan hasil evaluasi mandiri yang telah dilakukan. Pada periode 2023–2024, nilai mandiri KLU mencapai 834,19 dari nilai maksimal 1.000. Setelah diverifikasi administrasi oleh Provinsi NTB, nilai tersebut menjadi 652,39. Dengan optimisme yang tinggi, beliau berharap gugus tugas KLA dapat meraih predikat Madya pada tahun 2025. Untuk mencapai target ambisius ini, beliau mengajak seluruh OPD terkait untuk lebih mengoptimalkan kelengkapan data KLA, terutama pada indikator-indikator yang masih memerlukan perbaikan. Upaya ini krusial demi mewujudkan Lombok Utara sebagai Kabupaten Layak Anak yang optimal, demi masa depan anak-anak yang lebih cerah.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial PPPA KLU, Faturrahman, S.ST, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan rakor ini dilaksanakan selama dua hari, melibatkan kepala OPD dan operator. Anggaran untuk kegiatan ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik Kementerian PPPA tahun 2025, yang bertujuan untuk meninjau capaian kinerja pemerintah daerah dalam perlindungan anak. Faturrahman juga menginformasikan adanya perubahan dalam proses penilaian KLA, yang sebelumnya dilakukan setiap tahun, kini akan dilaksanakan setiap dua tahun sekali mulai tahun 2024. Oleh karena itu, persiapan administrasi dan teknis untuk penilaian tahun 2025 yang akan dilaksanakan pada Kamis, 12 Juni 2025, menjadi sangat penting.
Faturrahman menekankan vitalnya predikat KLA, mengingat capaian ini menjadi salah satu pertimbangan utama Kementerian PPPA dalam memberikan DAK fisik maupun non-fisik kepada daerah. “Alhamdulillah, KLU mendapatkan DAK non-fisik sebesar 500 juta, dan DAK fisik untuk pembangunan gedung kantor UPTD LPA KLU, sehingga tidak ada biaya yang kami gunakan melalui APBD. Mudah-mudahan predikat kita akan naik dari Pratama menjadi Madya,” tuturnya dengan penuh harap.
Komitmen Pemerintah Daerah dalam melindungi anak juga diwujudkan melalui penyusunan peraturan daerah tentang pencegahan pernikahan anak di KLU, yang diharapkan akan meningkatkan poin KLA. Selain itu, UPTD dalam penanganan kasus anak terus merespons dengan cepat. Tercatat, untuk kasus kekerasan terhadap anak dan pernikahan anak di KLU, terdapat 11 kasus, di mana lima kasus berhasil dipisahkan dan enam kasus diberikan dispensasi oleh Pengadilan Agama. “Semoga kasus pernikahan anak di KLU terus menurun setiap tahunnya,” tutup Faturrahman, menyuarakan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Lombok Utara.(get)
Share this content:
Post Comment