Momentum Kebangkitan Pariwisata KLU : 661 Ribu Wisatawan Padati ‘Bumi Tioq Tata Tunaq’, Dispar Optimistis PAD Tembus Rp9 Miliar
Kunjungan Dipicu Efek Berantai MotoGP Mandalika 2025; Penguatan Sistem Manifest dan Transaksi Online Jadi Kunci Gapai Target Pendapatan Daerah
Lombok Utara (Getinsidetv.com) Sektor pariwisata Kabupaten Lombok Utara (KLU) menunjukkan geliat kebangkitan yang sangat menjanjikan sepanjang tahun 2025, membuktikan resiliensi daerah berjuluk “Bumi Tioq Tata Tunaq” ini pasca-pandemi. Hingga pertengahan Oktober ini, data menunjukkan lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan, dengan total sebanyak 661.233 orang telah memadati destinasi unggulan KLU. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) KLU, Denda Dewi Tresni Budi Astuti, mengakui bahwa peningkatan kunjungan ini, meski belum terlalu masif dibandingkan sebelum pandemi, namun tetap menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi daerah. Tren yang terus bergerak naik ini menjadi landasan kuat bagi Dispar untuk memasang target ambisius: mencapai realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pariwisata sebesar Rp9 miliar di akhir tahun, dari realisasi sementara Rp6,4 miliar.
Peningkatan kunjungan wisatawan ini, menurut Denda, didorong oleh berbagai faktor, salah satunya adalah efek ekor dari penyelenggaraan event besar kelas dunia, yakni MotoGP Mandalika 2025. Dispar KLU telah menjalin komitmen erat dengan pihak swasta, termasuk Ketua Gili Hotel Association, Lalu Kusmawan, untuk mengoptimalkan momentum tersebut sebagai alat promosi destinasi utama, khususnya kawasan Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air). Denda optimistis bahwa daya tarik Tiga Gili yang khas dan unik menjadikannya pasar wisata paling potensial untuk menampung limpahan penonton MotoGP. “Kalau misalnya ada 3.000 penonton MotoGP, separuhnya saja datang ke Gili sudah luar biasa,” jelasnya, menggambarkan potensi besar yang ingin direbut Lombok Utara.(12/10)
Meskipun MotoGP memberikan efek positif, Kepala Dispar KLU ini tidak menampik adanya catatan kritis terkait penyelenggaraan tahun ini. Denda menyoroti bahwa koordinasi pelaksanaan MotoGP tahun 2025 terkesan terburu-buru dan belum terorganisir secara maksimal, sehingga dampak ekonomi langsungnya ke daerah belum terasa optimal. Kritik ini bahkan sempat disampaikannya secara langsung saat Rapat Koordinasi (Rakor) mewakili kepala daerah. Ia berharap, pada penyelenggaraan tahun depan, koordinasi antar pihak, terutama penyelenggara pusat, bisa lebih matang dan responsif. “Kalau kita sudah komit untuk memajukan pariwisata daerah, pihak penyelenggara juga harus siap dan responsif,” tegasnya, menuntut keseriusan semua pihak untuk memastikan manfaat event besar itu benar-benar mengalir ke Lombok Utara.
Demi mengejar sisa target PAD Rp9 miliar, Dispar KLU tidak hanya mengandalkan peningkatan kunjungan semata, tetapi juga memperkuat sistem administrasi dan transaksi demi meningkatkan transparansi dan efisiensi. Dispar saat ini intensif memperkuat kerja sama dengan asosiasi kapal cepat dan pihak KUPP Sahbandar Pemenang. Langkah nyata yang telah dilakukan sejak Juli 2025 adalah penerapan sistem manifest penumpang yang terintegrasi. Selain itu, seluruh transaksi tiket secara bertahap didorong untuk beralih ke sistem online melalui kolaborasi dengan platform Easybook. Denda menargetkan bahwa pada tahun mendatang, seluruh proses mulai dari penjualan tiket hingga pendataan wisatawan akan serba digital dan terintegrasi. Digitalisasi ini diharapkan dapat menutup celah kebocoran pendapatan dan secara signifikan mendongkrak realisasi PAD pariwisata KLU secara akuntabel.(r15)
Share this content:




Post Comment