

Najmul Tegaskan Komitmen Turunkan Angka Kemiskinan Tertinggi di NTB
HUT TKSK Ke-16 di KLU Jadi Momentum Soliditas, Bupati Soroti Isu Kualitas Hunian Pasca-Gempa
Lombok Utara ( GetInsidetv.com) – Kabupaten Lombok Utara (KLU) mencatatkan sejarah penting sebagai tuan rumah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2025. Momen puncak perayaan ini menjadi panggung penegasan komitmen Pemda KLU dalam penanganan masalah sosial. Acara sakral ini dihadiri secara lengkap oleh duet pimpinan daerah, yaitu Bupati Dr. H. Najmul Akhyar, S.H., M.H., bersama dengan Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri, S.T., M.T., pada 9 Oktober 2025. Kehadiran kedua pimpinan ini menunjukkan pengakuan tertinggi Pemda terhadap peran vital TKSK.
Acara ini tidak hanya disokong oleh pimpinan daerah KLU, tetapi juga mendapat perhatian serius dari tingkat provinsi dan pusat. Turut hadir Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Dra. Nunung Triningsih, M.M., yang mewakili Pemerintah Provinsi. Dari pihak pusat, hadir Kepala Sentra Paramita Kementerian Sosial RI, Arif Rohman, S.ST., M.Si.P., M.A.W.G., Ph.D., memberikan bobot nasional terhadap kegiatan ini. Kehadiran para Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota se-NTB juga menunjukkan solidaritas dan komitmen bersama dalam isu kesejahteraan sosial.
Ketua Panitia HUT TKSK Provinsi NTB, Saparudin, menjelaskan bahwa kegiatan puncak yang dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati ini merupakan hasil dari serangkaian acara sebelumnya. Peringatan HUT TKSK ke-16 telah diawali dengan berbagai kegiatan sosial yang langsung menyentuh masyarakat. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi aksi bersih-bersih lingkungan dan kegiatan donor darah, menunjukkan kontribusi nyata TKSK sebelum acara puncak.
Pada kegiatan puncak, Saparudin mengumumkan bahwa fokus utama adalah aksi sosial dan penyerahan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini meliputi pembagian sembako dan kursi roda kepada warga yang membutuhkan di Lombok Utara. Aksi sosial ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai stakeholder kemanusiaan, termasuk Laz Dasi NTB, Baznas NTB, Rumah Yatim NTB, dan Dinas Sosial NTB. Penyerahan bantuan ini menegaskan kembali fungsi TKSK sebagai perpanjangan tangan penyalur bantuan.
Ketua Panitia Saparudin mengungkapkan harapannya agar pemilihan KLU sebagai lokasi HUT TKSK dapat memberikan dampak positif yang berlipat. Ia berharap momen ini dapat meningkatkan solidaritas di antara seluruh anggota TKSK se-NTB. Lebih jauh, ia berharap solidaritas ini dapat diwujudkan dalam kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah dalam menangani isu sosial yang kompleks di NTB. Peringatan ini diharapkan menjadi katalisator bagi TKSK untuk bekerja lebih sinergis.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Dra. Nunung Triningsih, M.M., menyampaikan bahwa TKSK memiliki peran yang sangat penting dan strategis. Nunung menegaskan bahwa TKSK adalah pilar utama dalam menangani isu sosial, khususnya yang terjadi di tingkat kecamatan. TKSK adalah agen perubahan yang berhadapan langsung dengan masalah, mulai dari pendataan hingga pendampingan. Pernyataan ini menegaskan TKSK sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya mewujudkan kesejahteraan sosial.
Nunung Triningsih memaparkan data yang menunjukkan urgensi peran TKSK, terutama terkait isu kemiskinan di NTB. Ia menyebutkan bahwa angka kemiskinan di NTB mencapai 11,78 persen, dengan 106 desa di provinsi tersebut masih berada dalam kategori kemiskinan ekstrem. TKSK, menurut Nunung, selalu siap menjadi garda terdepan dalam menangani sosial di tengah masyarakat. TKSK dituntut untuk menjalin kolaborasi erat dengan pemerintah daerah guna mengidentifikasi dan menangani kemiskinan secara tepat sasaran.
Pemerintah Provinsi NTB memiliki beberapa strategi yang dijalankan untuk pengentasan kemiskinan di daerahnya. Strategi tersebut meliputi intervensi melalui sektor ketahanan pangan dan pariwisata, yang dinilai mampu membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Strategi ini menunjukkan bahwa penanganan kemiskinan dilakukan secara multidimensi, tidak hanya melalui bantuan sosial. TKSK bertindak sebagai pendamping yang mengawal implementasi strategi ini di tingkat komunitas.
Nunung Triningsih menandaskan bahwa TKSK merupakan mitra strategis pemerintah dalam menangani isu sosial dan pengentasan kemiskinan. Ia menyebut TKSK sebagai jembatan yang sangat efektif antara masyarakat dengan pemerintah daerah. Melalui peran TKSK, aspirasi dan masalah riil yang dihadapi masyarakat dapat disampaikan langsung kepada Pemda. Peran ini sangat penting untuk memastikan program pemerintah tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB juga menjelaskan program pemberdayaan desa yang sedang berjalan. Pada tahun 2025, ditargetkan sebanyak 40 desa berdaya akan terbentuk di NTB. Kabar baiknya, empat di antaranya merupakan desa yang berada di Kabupaten Lombok Utara. Masyarakat yang berada di garis kemiskinan ekstrem selanjutnya akan diberdayakan dan didampingi secara intensif oleh pendamping desa yang terlatih.
Dalam sambutannya, Bupati Najmul Akhyar memberikan pandangan jujur mengenai kondisi sosial di KLU. Beliau mengakui bahwa Lombok Utara hingga saat ini masih menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi NTB. Pengakuan ini menjadi dasar bagi Pemda KLU untuk bekerja lebih keras dalam menanggulangi isu ini. Bupati Najmul menegaskan komitmennya untuk terus melakukan evaluasi dalam penanganan isu kemiskinan secara berkala dan sistematis.
Bupati Najmul menyatakan bahwa Pemda KLU menargetkan diri untuk menjadi daerah dengan penurunan angka kemiskinan yang progresif di NTB. Target ini menunjukkan ambisi KLU untuk bangkit dari posisi saat ini. Upaya penurunan angka kemiskinan ini menjadi prioritas utama pembangunan daerah dan memerlukan kolaborasi dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga sosial seperti TKSK. Visi ini menjadi dorongan bagi seluruh stakeholder untuk bekerja lebih optimal.
Bupati Najmul juga menjelaskan salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan di KLU yang didasarkan pada indikator spesifik. Beliau menyoroti indikator kualitas hunian sebagai pemicu, terutama karena dampak dari gempa bumi beberapa tahun lalu. Masih banyaknya masyarakat yang menempati hunian sementara (huntara) pasca-gempa menjadi faktor yang mempengaruhi perhitungan angka kemiskinan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemulihan pasca-bencana masih menjadi isu sosial yang harus dituntaskan.
Meskipun menghadapi tantangan kemiskinan yang tinggi, Bupati Najmul memberikan pujian khusus kepada TKSK KLU. Beliau menyatakan bahwa peran TKSK sangat terasa di Lombok Utara dalam membantu pemerintah daerah menangani isu sosial di lapangan. TKSK telah menjadi mitra yang loyal dan berdedikasi dalam mendampingi warga yang membutuhkan bantuan dan verifikasi data kemiskinan. Kontribusi TKSK ini diakui secara langsung oleh pimpinan tertinggi eksekutif KLU.
Kegiatan puncak HUT TKSK ke-16 ini ditutup dengan seremoni penyerahan bantuan secara simbolis. Bantuan diserahkan kepada perwakilan Lansia dan Yatim Piatu dalam bentuk paket sembako. Selain itu, dilakukan juga penyerahan simbolis bantuan kursi roda kepada perwakilan penyandang disabilitas. Aksi sosial ini menjadi penutup yang mengharukan, menegaskan kembali esensi dari TKSK sebagai pelayan kemanusiaan yang berjuang di garis depan kesejahteraan sosial.(r15)
Share this content:
Post Comment