

Pemda Lombok Utara Luncurkan, TIC dan Logo Baru Pariwisata KLU: Jati Diri Lombok Utara di Mata Dunia
Optimis Dongkrak PAD dan Promosi MotoGP, Bupati Soroti Sinergi Sektor Wisata, Petani, dan Nelayan
Lombok Utara (Getinsidetv.com) – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengambil langkah maju dalam upaya digitalisasi dan rebranding sektor andalannya dengan meresmikan dua fasilitas vital. Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, S.H., M.H., secara resmi meluncurkan Tourism Information Center (TIC) terbarukan serta Logo Pariwisata KLU yang identitas baru. Acara peluncuran simbolis ini diselenggarakan di Kantor Dinas Pariwisata KLU pada Jumat (10/10). Momen ini menandai babak baru bagi pengelolaan pariwisata KLU agar lebih modern, terintegrasi, dan mudah diakses oleh wisatawan global.
Acara penting ini disaksikan oleh jajaran pimpinan daerah dan stakeholder terkait, menunjukkan keseriusan Pemda KLU. Turut hadir mendampingi Bupati, Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, S.T., M.T., yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Dari unsur Setda, hadir Asisten II, Gatot Sugihartono, S.T., yang membidangi pembangunan dan perekonomian daerah. Peresmian ini juga disaksikan oleh aparat wilayah, termasuk Camat Pemenang, Datu Aryanata Bayuaji, S.IP., sebagai tuan rumah lokasi acara.
Dalam arahannya, Bupati Najmul Akhyar menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Dinas Pariwisata KLU. Beliau memuji inisiatif dinas yang telah bergerak cepat dalam mengembangkan dan meluncurkan sistem informasi pariwisata terbaru. Peluncuran TIC dan rebranding logo wisata ini dinilai sebagai langkah proaktif yang sangat dibutuhkan di tengah persaingan industri pariwisata. Najmul berharap inisiatif ini dapat menjadi penyemangat bagi seluruh pelaku wisata di KLU untuk bekerja lebih giat.
Bupati Najmul menegaskan bahwa keberadaan TIC yang baru direvitalisasi ini akan memberikan manfaat yang sangat besar. TIC dirancang untuk mempermudah akses informasi bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang berlibur ke KLU. Fasilitas ini akan menjadi hub informasi terpusat yang menyediakan segala detail yang dibutuhkan wisatawan sebelum dan selama berkunjung. TIC diharapkan mampu mengurangi kesulitan akses informasi, sehingga meningkatkan pengalaman dan kenyamanan wisatawan secara keseluruhan.
Najmul menjelaskan makna yang terkandung di balik peluncuran Logo Pariwisata yang baru. Logo baru ini tidak hanya sekadar simbol visual, tetapi merupakan jati diri Lombok Utara di mata dunia. Rebranding ini diharapkan memancarkan citra baru yang lebih segar, profesional, dan menarik bagi pasar pariwisata. Yang terpenting, logo baru ini harus menjadi semangat baru bagi dunia wisata KLU, mengingat sektor ini adalah penyumbang PAD terbesar untuk pembangunan daerah.
Bupati Najmul menyampaikan visi ekonominya bahwa pengembangan sektor wisata tidak boleh berjalan sendirian. Ia menekankan bahwa sektor pariwisata perlu beriringan dan bersinergi dengan pengembangan sektor-sektor lain yang menjadi penopang ekonomi lokal. Sektor-sektor yang dimaksud Najmul meliputi perdagangan, petani, serta nelayan. Sinergi ini akan memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata dapat dirasakan manfaatnya secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat KLU.
Najmul memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian sebagai fondasi kemandirian ekonomi daerah. Beliau menyampaikan harapannya, “Insyaallah, kalau petani kita mampu menghasilkan produk hasil pertanian yang berkualitas.” Produk pertanian yang berkualitas dan kuantitasnya mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari adalah kunci. Dengan demikian, sektor perekonomian KLU akan menjadi lebih mandiri serta maju, tidak hanya bergantung pada fluktuasi kunjungan wisatawan.
Bupati Najmul juga menyoroti pentingnya memanfaatkan secara maksimal perhelatan akbar MotoGP di Mandalika, NTB. Momentum event internasional ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh pelaku wisata di Lombok Utara. Partisipasi ini tidak hanya sebatas menerima limpahan tamu, tetapi juga harus mendorong promosi lintas destinasi. KLU didorong untuk berkolaborasi dengan daerah lain di NTB dan Indonesia agar pariwisata Lombok Utara semakin dikenal luas oleh wisatawan MotoGP.
Kepala Dinas Pariwisata KLU, Denda Dewi Tresni Budiastuti, S.E., M.M., menyampaikan laporannya terkait latar belakang peluncuran ini. Ia menjelaskan bahwa peluncuran logo dan sistem informasi daring TIC merupakan langkah awal yang krusial untuk pembenahan total sektor pariwisata. Tujuan utamanya adalah menciptakan pengelolaan pariwisata agar lebih modern dan mudah diakses publik di era digital saat ini. Inisiatif ini merupakan wujud adaptasi KLU terhadap tuntutan perkembangan teknologi global.
Denda Dewi Tresni mengakui bahwa pembenahan ini sangat mendesak karena TIC sebelumnya belum berjalan dengan maksimal sesuai yang diharapkan. Ia menjelaskan bahwa selama ini, banyak wisatawan yang harus hadir langsung ke kantor hanya untuk menanyakan informasi tempat wisata. Keterbatasan akses informasi online ini menyebabkan inefisiensi dan kurangnya kenyamanan bagi wisatawan. Peluncuran sistem informasi daring yang baru diharapkan dapat menyelesaikan masalah klasik ini.
Kadispar KLU menaruh harapan besar agar sistem TIC yang baru ini dapat terus diperbarui secara berkala. Pembaruan sistem ini sangat penting agar wisatawan dapat mudah mengakses informasi secara lengkap dan akurat kapan pun mereka membutuhkannya. Denda Dewi juga mengungkapkan data optimis terkait platform TIC online: saat ini sudah tercatat kurang lebih 600 pengguna terdaftar. Angka ini menunjukkan antusiasme awal yang positif dari masyarakat dan pelaku wisata terhadap platform digital baru ini.
Dalam laporannya, Denda Dewi juga memberikan pembaruan mengenai realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pariwisata. Ia menyebutkan bahwa capaian retribusi pariwisata sudah tercapai hingga Rp6,4 miliar per tanggal peluncuran. Angka ini dicapai meskipun target yang ditetapkan di akhir tahun adalah Rp9 miliar. Capaian ini menjadi indikator positif bahwa sektor pariwisata KLU masih memiliki performa yang kuat dan menjadi tulang punggung fiskal daerah.
Rebranding logo pariwisata KLU menunjukkan upaya serius Pemda untuk menciptakan identitas visual yang kuat dan unik. Logo baru ini harus mampu menceritakan keunikan KLU yang meliputi Gili, Rinjani, dan budaya lokal dalam satu kesatuan visual yang menarik. Branding yang kuat melalui logo adalah kunci untuk bersaing dengan destinasi wisata lain di tingkat nasional maupun internasional. Logo baru ini diharapkan menjadi pembeda dan daya tarik utama yang memanggil wisatawan.
Keberhasilan TIC online sangat bergantung pada integrasi data yang akurat dari seluruh pelaku usaha wisata di KLU, mulai dari akomodasi hingga transportasi. Dinas Pariwisata harus memastikan bahwa platform ini menjadi sumber informasi terlengkap dan terpercaya. Pelaku usaha di KLU didorong untuk segera mendaftarkan dan memperbarui informasi mereka di TIC online. Sinergi data ini adalah pondasi bagi pelayanan informasi yang profesional.
Peluncuran TIC dan Logo Pariwisata KLU yang diresmikan oleh Bupati Najmul Akhyar merupakan langkah fundamental menuju pariwisata yang lebih modern dan mandiri. Dengan platform digital baru dan semangat rebranding, KLU menunjukkan optimisme untuk mencapai target PAD Rp9 miliar di akhir tahun dan menyongsong tahun anggaran berikutnya. Inisiatif ini menandakan bahwa KLU siap bersaing di pasar global dengan identitas baru dan sistem informasi yang lebih canggih.(r15)
Share this content:
Post Comment