

Tangis Haru Warnai MPLS SMPN 3 Tanjung: Siswa Basuh Kaki Orang Tua
Lombok Utara, GET Inside tv.com – Pemandangan mengharukan mewarnai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMPN 3 Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, pada tahun ajaran baru 2025/2026. Ratusan siswa baru membasuh kaki kedua orang tua mereka dalam sebuah prosesi yang sarat makna, memicu tangis haru dari para siswa maupun wali murid yang hadir pada rabu pagi (15/7).
Kegiatan ini merupakan inisiatif Kepala Sekolah SMPN 3 Tanjung. Prosesi sungkeman ini bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari upaya sekolah untuk menanamkan nilai-nilai luhur, seperti rasa hormat dan bakti kepada orang tua, sebelum para siswa memulai perjalanan pendidikan mereka di jenjang SMP. Suasana pagi yang semula ramai dengan celotehan siswa, mendadak hening dan dipenuhi isak tangis saat setiap anak dengan khidmat membasuh kaki ayah dan ibu mereka.

Artadi, Anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara yang turut hadir sebagai pemerhati pendidikan, mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap, inisiatif serupa dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain di Lombok Utara, bahkan di seluruh Indonesia. “Ini adalah langkah yang sangat positif dalam membentuk karakter siswa. Pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga penanaman budi pekerti,” ujar Artadi.
Selain prosesi pembasuhan kaki, MPLS di SMPN 3 Tanjung juga diisi dengan berbagai sosialisasi penting. Di antaranya adalah program bupati terkait “saber DO” dan jam malam bagi pelajar di Lombok Utara. Sekolah juga memanfaatkan momen ini untuk mensosialisasikan visi misi, budaya, dan aturan sekolah kepada orang tua, guna membangun sinergi antara pihak sekolah dan keluarga dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak.
Kehadiran orang tua dalam MPLS ini menjadi titik awal kolaborasi yang kuat. Mereka tidak hanya mengenal lingkungan sekolah dan para guru, tetapi juga memahami program-program yang akan dijalankan. “Kemitraan antara sekolah dan orang tua adalah kunci utama keberhasilan pendidikan.
MPLS tahun ini diadakan selama lima hari, sesuai dengan petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Konsep “MPLS Ramah” yang diusung bertujuan untuk menciptakan pengalaman pertama yang positif bagi siswa di lingkungan pendidikan baru, sehingga mereka merasa diterima, lebih bersemangat belajar, dan mampu membentuk karakter positif sejak dini. Pagi itu, meski langit Kota Tanjung dihiasi mendung tebal, semangat dan keharuan di SMPN 3 Tanjung menjadi penanda dimulainya tahun ajaran baru yang penuh harapan.(get)
Share this content:
Post Comment