Tekan Risiko Disinformasi, BPBD Lombok Utara Perkuat Kapasitas Jurnalis Lewat Pelatihan Kebencanaan
Lombok Utara (getinsidetv.com)— Sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi, Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus berupaya memperkuat sistem kesiapsiagaan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan membekali para insan pers melalui kegiatan “Pelatihan Jurnalis Kebencanaan/Peduli Bencana” di Aula Kantor Bupati Lombok Utara, Rabu (24/12/2025).
Kabupaten Lombok Utara diketahui memiliki kerawanan terhadap berbagai ancaman, mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga cuaca ekstrem. Kondisi geografis ini menuntut penyampaian informasi yang cepat, tepat, dan mudah dipahami masyarakat guna meminimalisir dampak risiko.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU, Zaldi Rahadian, ST, menegaskan bahwa jurnalis adalah mitra strategis pemerintah. Pemberitaan yang akurat dan edukatif sangat menentukan bagaimana masyarakat merespons sebuah ancaman bencana.
“Informasi yang tepat dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang mitigasi. Sebaliknya, informasi yang kurang akurat justru berpotensi memicu kepanikan dan disinformasi di tengah situasi krisis,” ujar Zaldi.
Melalui pelatihan ini, BPBD KLU memfasilitasi ruang diskusi agar para jurnalis memiliki kesamaan pemahaman terkait karakteristik ancaman bencana di KLU, sistem penanggulangan, serta prinsip komunikasi krisis yang efektif.
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan bagian dari pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sub-Urusan Bencana sesuai Permendagri Nomor 101 Tahun 2018. Fokus utamanya adalah peningkatan kapasitas masyarakat dalam pencegahan serta penyampaian informasi yang berkelanjutan.
Sekretaris Daerah (Sekda) KLU, Sahabudin, M.Si, yang hadir dalam kesempatan tersebut, menekankan pentingnya wawasan luas bagi jurnalis dalam melakukan sosialisasi kebencanaan.
“Jurnalis diharapkan tidak hanya sekadar meliput, tetapi mampu mengedukasi masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi bagian dari strategi daerah dalam memenuhi kewajiban pelayanan dasar di bidang kebencanaan,” harap Sahabudin.
Pelatihan ini diikuti oleh sedikitnya 55 peserta yang berasal dari berbagai platform media (Cetak, Online, TV, dan Radio) serta unsur terkait lainnya. Beberapa perwakilan media yang hadir antara lain dari Harian Lombok Post, Radar Lombok, Suara NTB, Gerbang Indonesia, Metro TV, TVRI, hingga perwakilan organisasi jurnalis lokal seperti FWLU.

Selain insan pers, kegiatan ini juga melibatkan unsur Kencana (Relawan Kebencanaan) dari tiap kecamatan, Pusdalops BPBD KLU, PMI, PLN, hingga Asosiasi Kepala Desa (AKAD) KLU untuk membangun koordinasi lintas sektoral yang lebih solid.
Diharapkan, pascapelatihan ini, sinergi antara pemerintah dan media semakin kuat, sehingga pesan-pesan pencegahan dan pengurangan risiko bencana dapat menjangkau masyarakat hingga ke tingkat akar rumput secara tepat sasaran. (*)
Share this content:




Post Comment