Loading Now

Tiga Proyek APBD Perubahan Dikebut Rampung Desember. Tender Jalan Utama Tuntas Rp60,8 Miliar, Pemda Siapkan Rp9,4 Miliar Khusus Perbaikan Jalan Lingkungan di Gili Air dan Meno

Tiga Proyek APBD Perubahan Dikebut Rampung Desember. Tender Jalan Utama Tuntas Rp60,8 Miliar, Pemda Siapkan Rp9,4 Miliar Khusus Perbaikan Jalan Lingkungan di Gili Air dan Meno

Lombok Utara (getinsidetv.com) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) memacu akselerasi pembangunan infrastruktur jalan, terutama dengan masuknya anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan. Pemkab KLU menargetkan tiga proyek jalan strategis yang didanai dari APBD Perubahan tersebut dapat rampung sebelum akhir Desember 2025. Target yang singkat ini menunjukkan komitmen Pemda untuk segera meningkatkan kualitas jalan.

Kepala Bagian Belanja Barang dan Jasa Sekretariat Daerah (Setda) KLU, Saiful Bahri, menyampaikan bahwa seluruh proses tender untuk anggaran murni telah selesai dilaksanakan. “Yang diumumkan itu sekitar Rp60,8 miliar, dengan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp50,91 miliar,” ungkap Saiful Bahri pada Senin (27/10/2025). Total paket yang dilelang dan tuntas mencapai 24 paket, tanpa adanya kegagalan lelang.

Sementara itu, untuk APBD Perubahan, data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) mencatat terdapat enam paket pekerjaan fisik yang diusulkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) KLU. Seluruh usulan pekerjaan fisik dari Dinas PU ini berfokus pada peningkatan dan perbaikan jalan di beberapa kawasan strategis.

Saiful Bahri merinci enam paket usulan jalan tersebut, yang tersebar di berbagai wilayah KLU, meliputi: Jalan Gumantar, Jalan Tembobor Sanggar Sari, Jalan Leong Barat, Jalan Gondang Baru Murmas, Jalan Dusun Greneng, dan Jalan Dusun Duria.

Dari enam usulan tersebut, Saiful Bahri memastikan bahwa tiga proyek diprioritaskan untuk segera tayang dalam proses tender. Keputusan ini didasarkan pada perhitungan yang matang bahwa waktu pengerjaannya masih memungkinkan untuk diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran.

Ketiga proyek yang dipastikan dikebut penyelesaiannya adalah Jalan Dusun Gereng, Jalan Dusun Duria, dan Jalan Tembobor Sanggar Sari, dengan total nilai mencapai Rp5,7 miliar. Saiful merinci, alokasi untuk Gereng dan Duria senilai Rp1,5 miliar, dan Jalan Tembobor Sanggar Sari mendapatkan porsi Rp2,7 miliar.

Meskipun waktu pelaksanaan tergolong singkat, Saiful Bahri menjamin proyek akan selesai sesuai jadwal. Waktu pelaksanaan telah diperhitungkan secara matang, dengan durasi pengerjaan selama 45 hari kalender. Targetnya adalah, hingga pertengahan Desember 2025, ketiga proyek APBD Perubahan tersebut sudah tuntas.

Proses lelang ketiga proyek jalan ini ditargetkan rampung pada 6 November 2025. Target yang ketat ini bertujuan agar pekerjaan fisik dapat segera dimulai. Saiful menambahkan, “Kalau tidak ada sanggah banding, berarti tanggal 1 atau 2 Desember sudah bisa diteruskan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) masing-masing untuk ditindaklanjuti.”

Adapun tiga paket jalan yang belum diunggah oleh OPD dan tidak terkejar di APBD Perubahan direncanakan akan dimasukkan dalam lelang dini untuk tahun anggaran berikutnya. Langkah ini diambil untuk memastikan pekerjaan dapat dimulai lebih awal di Tahun 2026.

Di luar tender jalan utama, Pemkab KLU juga memfokuskan anggaran untuk perbaikan infrastruktur di kawasan wisata Gili. Dua program perbaikan infrastruktur di Gili yang masuk lelang adalah pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan di Gili Air dan Gili Meno.

Total anggaran yang dialokasikan khusus untuk kedua proyek infrastruktur Gili ini mencapai sekitar Rp 9,4 miliar. Tujuan utama dari proyek Gili adalah meningkatkan aksesibilitas pariwisata dan mendukung sektor pariwisata di kawasan tiga Gili yang menjadi daya tarik utama KLU.

Proyek pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan Gili Air dialokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Sementara itu, proyek serupa untuk Gili Meno mendapatkan porsi anggaran sebesar Rp 4,4 miliar. Anggaran ini akan membiayai perbaikan jalan yang sudah lama rusak akibat cuaca dan tingginya aktivitas.

Pembangunan di kedua pulau kecil tersebut akan difokuskan di sepanjang pesisir kedua pulau. Jalur pesisir ini merupakan jalur utama aktivitas wisatawan yang berjalan kaki maupun menggunakan cidomo, serta menjadi akses vital bagi masyarakat lokal.

Meskipun membutuhkan perbaikan yang lebih luas, proyek infrastruktur di Gili ini dilakukan secara bertahap. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan fiskal daerah. Pemkab berupaya semaksimal mungkin mengalokasikan dana yang ada untuk perbaikan yang paling mendesak.

Penuntasan tender jalan utama senilai Rp60,8 Miliar, ditambah akselerasi proyek APBD Perubahan Rp5,7 Miliar, dan alokasi Rp9,4 Miliar untuk Gili, menunjukkan komitmen Pemkab KLU untuk menjaga keseimbangan pembangunan. Pemda berupaya membenahi infrastruktur utama daratan sekaligus menopang sektor pariwisata di Gili, dengan semangat kerja keras dan penyelesaian cepat sebelum akhir tahun.(r15)

Share this content:

Post Comment

You cannot copy content of this page