Wabup Kusmalahadi Buka Penilaian Eliminasi Malaria oleh Kemenkes di KLU: Menuju Lombok Utara Bebas Malaria

Lombok Utara _getinsidetv.com – Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, S.T., M.T., secara resmi membuka kegiatan Penilaian Eliminasi Malaria yang dilakukan oleh Tim Asesor Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Bupati pada tanggal 6 Mei, menunjukkan komitmen serius Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit malaria.

Turut hadir dalam kegiatan penting ini Ketua Asesor Eliminasi Malaria Kemenkes dr. H. Lukman Hakim, S.H., M.M., Asisten I Setda KLU Atmaja Gumbara, S.P., Asisten III Setda KLU Husnul Ahadi, S.K.M., Plt. Kepala Dinas Kesehatan KLU dr. H. Lalu Bahrudin, M.Kes, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB Edi Ramlan, S.K.M., M.P.H., para Kepala Puskesmas se-KLU, tenaga kesehatan se-KLU, Kepala Desa se-KLU, Babinsa dan Bhabinkamtibmas se-KLU, serta berbagai undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri menegaskan dukungan penuh Pemerintah Daerah KLU terhadap penilaian eliminasi malaria ini. Dukungan ini merupakan bentuk komitmen dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit malaria, dengan harapan KLU dapat dinyatakan lulus eliminasi malaria secara administratif oleh Kementerian Kesehatan RI. “Kami mendukung penuh Tim Asesor untuk memberikan penilaian eliminasi malaria beberapa hari ke depan, dengan harapan Lombok Utara bebas penyakit malaria oleh Kementerian Kesehatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kusmalahadi menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk tenaga medis dan masyarakat umum, untuk terus bekerja sama dalam memutus mata rantai penyebaran malaria di Lombok Utara. “Dengan usaha ini, kita bersama, baik tenaga medis, masyarakat, kepala OPD terkait, tentu apa yang kita harapkan akan lebih mudah dalam ikhtiar kita bersama untuk mencegah penyebaran malaria di Lombok Utara,” katanya, menggarisbawahi pentingnya pendekatan multisektoral.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Asesor dr. H. Lukman Hakim menjelaskan bahwa penyebaran malaria seringkali terjadi melalui kasus impor, yaitu ketika seseorang terinfeksi gigitan nyamuk malaria dari luar daerah dan kemudian kembali ke daerah asalnya. “Perlunya ada pemeriksaan kesehatan lebih lanjut ketika kita telah bertugas di luar daerah lebih dari beberapa bulan untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama penyakit malaria,” jelasnya, memberikan edukasi penting bagi masyarakat.

Dr. H. Lukman Hakim juga mengingatkan bahwa malaria adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal. Penyakit ini disebarkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit. Oleh karena itu, sosialisasi pencegahan, menjaga lingkungan tetap bersih, dan menjaga kesehatan menjadi sangat penting. “Tentu harapan kita bersama, dalam beberapa hari ke depan kami dapat mengumpulkan data yang baik untuk nantinya dapat kami laporkan ke Kementerian Kesehatan RI, sehingga apa yang kita harapkan bersama, Lombok Utara bebas malaria, akan terwujud,” tuturnya, optimis terhadap hasil penilaian.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan KLU dr. H. Lalu Bahrudin melaporkan bahwa sejak tiga tahun terakhir, Lombok Utara tercatat nol kasus malaria di antara 10 kabupaten/kota di NTB. Kondisi nol kasus ini merupakan langkah awal yang sangat positif untuk dapat menyandang status lulus eliminasi malaria secara administratif oleh Kementerian Kesehatan RI. “Ini sebagai bentuk dan upaya kita selama lima tahun ke depan, Kabupaten Lombok Utara secara serius menangani permasalahan penyakit malaria sesuai dengan arahan Kemenkes RI, yaitu 2030 nol kasus malaria di Indonesia,” tutupnya, menegaskan target ambisius untuk masa depan.(get)

Share this content:

Post Comment

You cannot copy content of this page